Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Myanmar Minta Wanita Tunda Kehamilan hingga 3 Tahun ke Depan

image-gnews
Pengungsi Rohingya mengambil persediaan makanan yang dijatuhkan helikopter militer Thailand di laut Andaman, 14 Mei 2015. Thailand akan mendirikan kamp sementara bagi ratusan Rohingya yang saat ini hidup di dalam perahu di tengah laut setelah diusir oleh aparat keamanan Malaysia dan Indonesia. Christophe Archambault/AFP/Getty Images
Pengungsi Rohingya mengambil persediaan makanan yang dijatuhkan helikopter militer Thailand di laut Andaman, 14 Mei 2015. Thailand akan mendirikan kamp sementara bagi ratusan Rohingya yang saat ini hidup di dalam perahu di tengah laut setelah diusir oleh aparat keamanan Malaysia dan Indonesia. Christophe Archambault/AFP/Getty Images
Iklan

TEMPO.CO, Yangon - Presiden Myanmar U Thein Sein telah menandatangani undang-undang yang mengharuskan ibu-ibu di Myanmar untuk menunda kehamilan dalam tiga tahun ke depan meski ada keberatan dari diplomat AS dan kelompok aktivis HAM.

"Aturan baru tersebut bertujuan untuk menurunkan angka kematian ibu dan bayi," kata pemerintah dilansir di laman Al-Jazeera.

Undang-undang, yang disusun, diyakini di bawah tekanan biksu Buddha garis keras, disahkan oleh parlemen bulan lalu dan disetujui oleh Presiden Thein Sein pada Sabtu, 23 Mei 2015.

Baik AS maupun kelompok aktivis HAM khawatir aturan baru tersebut bisa digunakan tidak hanya untuk menekan perempuan, tetapi juga agama dan etnis minoritas.

Wakil Menteri Luar Negeri AS Blinken menyatakan keprihatinannya yang mendalam tentang aturan baru tersebut . "Undang-undang memiliki ketentuan yang dapat mengabaikan hak-hak reproduksi, hak-hak perempuan, dan kebebasan beragama," kata Blinken.

"Kami prihatin aturan tersebut dapat memperburuk perpecahan etika dan agama, dan merusak upaya negara untuk mempromosikan toleransi dan keberagaman," sambungnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Hal yang sama juga dikatakan Khin Lay dari kelompok aktivis hak-hak perempuan. "Ini sangat mengecewakan," kata Khin Lay. "Jika pemerintah ingin melindungi perempuan, mereka harus memperkuat hukum yang sudah ada dengan menerapkan itu."

Kebebasan berekspresi yang baru muncul di Myanmar telah disalahgunakan untuk mengkampanyekan kebencian pada umat Islam minoritas, Rohingya.

Aturan kependudukan baru tersebut dikatakan memberi pemerintah daerah kekuasaan untuk menetapkan pedoman jarak kelahiran di daerah dengan tingkat pertumbuhan penduduk tinggi.

Kelompok garis keras Buddha diketahui telah berulang kali memperingatkan bahwa muslim, dengan angka kelahiran yang tinggi, bisa mengambil alih negara meski saat ini mereka hanya 10 persen dari total populasi penduduk Myanmar.

AL JAZEERA | MECHOS DE LAROCHA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Militer Tuduh Pemilu Myanmar Dicurangi, Pemerintahan Aung San Suu Kyi Terancam

29 Januari 2021

Pendukung Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) memegang foto konselor Myanmar Aung San Suu Kyi ketika menunggu hasil penghitungan suara pemilu Myanmar di markas partai di Yangon, Myanmar, 8 November 2020.[REUTERS]
Militer Tuduh Pemilu Myanmar Dicurangi, Pemerintahan Aung San Suu Kyi Terancam

Militer Myanmar menuduh pemilu diwarnai kecurangan dan tidak mengesampingkan kemungkinan kudeta terhadap pemerintahan Aung San Suu Kyi


Investigasi Reuters: Cerita Pembantaian 10 Muslim Rohingya

10 Februari 2018

Ke-10 pria Rohingya yang ditangkap sebelum dibantai warga Buddha dan tentara Myanmar di Inn Din, Rakhine, Myanmar, 2 September 2017. Di antara 10 pria Rohingya tersebut merupakan nelayan, penjaga toko, seorang guru agama Islam dan dua remaja pelajar sekolah menengah atas berusia belasan tahun. Laporan pembantaian ini ditulis oleh dua wartawan yang kini diadili pemerintah pimpinan Aung San Suu Kyi. REUTERS
Investigasi Reuters: Cerita Pembantaian 10 Muslim Rohingya

Dua orang disiksa hingga tewas, sedangkan sisanya, warga Rohingya, ditembak oleh tentara.


Militer Myanmar Temukan 17 Jasad Umat Hindu, ARSA Dituding Pelaku

27 September 2017

Seorang bocah Rohingya menangis di tengah antreatn saat berdesakan untuk mendapatkan bantuan di kamp pengungsian Cox's Bazar, Bangladesh, 25 September 2017. REUTERS/Cathal McNaughton
Militer Myanmar Temukan 17 Jasad Umat Hindu, ARSA Dituding Pelaku

Militer Myanmar?kembali menemukan 17 jasad umat Hindu?di sebuah kuburan massal di Rakhine dan ARSA dituding sebagai pelakunya.


Dewan Keamanan PBB Lusa Bahas Nasib Rohingya

26 September 2017

Suasana antrean pengungsi Rohingya untuk mendapatkan bantuan di kamp pengungsian Cox's Bazar, Bangladesh, 25 September 2017. REUTERS/Cathal McNaughton
Dewan Keamanan PBB Lusa Bahas Nasib Rohingya

Dewan Keamanan PBB akan bertemu lusa untuk membahas penindasan Rohingya di Myanmar.


Myanmar Sebut Milisi Rohingya Tindas Warga Hindu di Rakhine

26 September 2017

Seorang anak pengungsi muslim Rohingya digendong ibunya saat berdesak-desakan untuk mendapatkan bantuan makanan di kamp pengungsian Cox's Bazar, Bangladesh, 21 September 2017. REUTERS/Cathal McNaughton
Myanmar Sebut Milisi Rohingya Tindas Warga Hindu di Rakhine

Pasukan militer?Myanmar mulai membuka satu persatu?tudingan?kekejaman?oleh?milisi Rohingya atau ARSA.


Pengadilan Rakyat Mendakwa Mynmar Melakukan Genosida

25 September 2017

Sidang perdana tim pencari fakta PBB untuk Rohingya di Jenewa, 19 September 2017. Yuyun Wahyuningrum
Pengadilan Rakyat Mendakwa Mynmar Melakukan Genosida

Pengadailan Rakyat Internasional menyimpulkan Myanmar melakukan genosida terhadap minoritas muslim Rohingya.


Bangladesh Bebaskan 2 Jurnalis Myanmar yang Ditahan di Cox Bazar

23 September 2017

Petugas mendata pengungsi Rohingya sebelum membagikan paket bantuan dari Indonesia di kamp pengungsian Thaingkali, Ukhiya, Bangladesh, 21 September 2017.  Bantuan kemanusiaan dari Indonesia telah sampai di Bangladesh dalam 8 kali pengiriman dengan pesawat
Bangladesh Bebaskan 2 Jurnalis Myanmar yang Ditahan di Cox Bazar

Kedua jurnalis Myanmar ini berpengalaman bekerja untuk berbagai media internasional.


Warga Hindu Ikut Jadi Korban Kerusuhan di Rakhine Myanmar  

6 September 2017

Penduduk desa Hindu berteduh di sebuah kuil di Myoma Ward Myhum Town, Myanmar. Hindu Youth Relief Group
Warga Hindu Ikut Jadi Korban Kerusuhan di Rakhine Myanmar  

Sebagian warga Hindu mengungsi ke Banglades dan tinggal berdampingan dengan warga Muslim Rohingya.


Jet Tempur Myanmar Hilang Kontak Saat Latihan

5 September 2017

Pesawat Myanmar yang hilang. Facebook/Commander in Chief Office
Jet Tempur Myanmar Hilang Kontak Saat Latihan

Satu pesawat tempur militer Myanmar hilang saat melakukan pelatihan penerbangan di wilayah selatan Ayeyarwady.


Bentrok di Myanmar, Kemenlu: ASEAN Pegang Prinsip Non-Intervensi

27 Agustus 2017

Sejumlah warga negara Amerika Serikat mengikuti parade ASEAN di Silang Monas, 27 Agustus 2017. TEMPO/Maria Fransisca
Bentrok di Myanmar, Kemenlu: ASEAN Pegang Prinsip Non-Intervensi

ASEAN mendukung Myanmar dalam proses demokrasi, rekonsiliasi, dan pembangunan di negara tersebut dengan memegang prinsip non-intervensi.