TEMPO.CO , Ziyang: Seorang pria di Cina dilaporkan telah bertemu kembali ibunya setelah dinyatakan hilang selama hampir 30 tahun.
Pria, yang tidak disebutkan namanya tersebut, dinyatakan hilang saat berjalan sendirian ke sebuah kereta di stasiun dekat rumahnya di Ziyang, provinsi Shaanxi pada tahun 1986. Saat itu ia berusia 8 tahun.
Rasa ingin tahu, ia naik ke atas gerbong. Beberapa saat kemudian kereta bergerak dan beberapa jam kemudian, ia tiba di provinsi Sichuan, lebih dari 200 kilometer jaraknya dari rumahnya .
Selama empat hari ia berkeliaran di tempat yang asing baginya. Satu keluarga di Qu County menemukan dirinya dan membawanya. Mereka mengadopsi pria ini dan memberinya nama baru.
Dua puluh sembilan tahun kemudian, orang itu masih mampu mengingat rincian tentang masa lalu hidupnya sebelum ia tersesat di Sichuan. Ia mengingat nama-kota tempat tinggal, paman dan ibunya.
Pada Hari Ibu, dia meninggalkan pesan di situs Biro Keamanan Umum Ziyang County menjelaskan bagaimana dan kapan ia tersesat.
Menurut harian Huashang, pesan itu menggambarkan betapa ia merindukan ibunya dan berharap polisi akan mampu mempertemukan mereka.
Polisi yang membaca pesan tersebut segera merespon. Mereka mulai bekerja mencari ibunya. Hanya dalam tempo 10 hari polisi berhasil melacak keberadaannya. Polisi pun mengatur pertemuan ibu dan putranya.
Mereka menunjukkan pada ibu tersebut foto anaknya dalam wujud orang dewasa. Ibu itu langsung mengenalinya. "Saya pikir saya tidak akan pernah melihat anak saya dalam hidup ini lagi, " kata perempuan usia 63 tahun ini.
Adapun pria itu mengatakan sesungguhnya ia sudah lama ingin mencari ibunya, tapi khawatir menyinggung perasaan orang tua angkatnya. Menyadari usia semakin tua dan kerinduan mendapat kesempatan melihat ibunya, membuatnya berubah pikiran untuk mencari ibunya. "Mereka akan mengerti perasaan saya. Mereka adalah keluarga saya," katanya tentang keluarga yang mengadopsinya sejak kecil.
MECHOS DE LAROCHA | IBTIMES