TEMPO.CO, Jakarta - Musim semi ini, sekelompok ilmuwan tampak sibuk mengunjungi lokasi sekitar sebuah pulau kecil di Guangzhou, Cina selatan. Mereka kemudian melepaskan lebih dari setengah juta nyamuk dari kotak plastik yang dimuat di atas sebuah truk.
Bukannya mengusir para ilmuwan, beberapa keluarga menyambut baik kedatangan mereka. "Beberapa warga bahkan meminta nyamuk dari kami untuk dilepaskan di rumah mereka," kata Xi Zhiyong, yang memimpin proyek pelepasan nyamuk itu, dari Universitas Michigan State.
Mengapa terjadi demikian? Ternyata nyamuk yang diminta penduduk tersebut adalah serangga yang tidak membawa penyakit. Mereka sengaja disebarkan untuk menurunkan populasi nyamuk jahat dan terutama mengatasi demam berdarah.
Nyamuk di daerah itu dikenal sering menyebarkan penyakit breakbone. Dan pada tahun lalu, sebagai yang terburuk selama dua dekade, lebih dari 47 ribu orang terkena wabah, hampir semuanya di Provinsi Guangdong.
Namun Yang Zhicong, Wakil Direktur Pusat Guangzhou untuk Pengendalian dan Pencegahan Penyakit, mengatakan pihak berwenang telah menyewa pasukan antinyamuk.
Xi dan rekan-rekannya telah melepaskan nyamuk jantan yang sengaja diinfeksi dengan bakteri wolbachia, bakteri yang mensterilkan mereka dari penyakit dan membatasi kemampuan serangga itu untuk membawa dengue--penyebab demam mendadak dan nyeri akut pada sendi.
Wabah yang melanda tahun lalu telah membantu mempengaruhi warga untuk terlibat dalam skema percontohan. Mereka sendiri menyaksikan bagaimana Xi memasukkan tangannya ke dalam pot berisi nyamuk untuk membuktikan bahwa nyamuk-nyamuk jantan itu tidak menggigit.
Saat ini pemerintah Cina belum menyetujui pelepasan makhluk rekayasa genetika itu. Meski demikian, praktek yang dilakukan Xi dan rekan-rekannya dapat diterima di pengadilan karena wolbachia dianggap muncul secara alami pada banyak serangga.
THEGUARDIAN | MECHOS DE LAROCHA