TEMPO.CO, Washington - Senat Amerika Serikat menghadang perpanjangan program pengumpulan massal atas data komunikasi warga oleh badan intelijen sinyal National Security Agency (NSA), Sabtu 23 Mei 2015. Program pengintaian NSA itu adalah bagian dari Patriot Act, regulasi yang disahkan Kongres AS dan Presiden George W. Bush setelah terjadinya serangan 11 September 2001 ke daratan Amerika yang menewaskan sekitar 3000 orang.
Senat memblokir dua langkah terpisah terkait program NSA itu. Pertama, rancangan undang-undang diloloskan DPR, yang akan mengalihkan tanggung jawab untuk penyimpanan data hasil pengumpulan NSA dari pemerintah kepada perusahaan telekomunikasi, dan juga memaksakan batasan ketat pada bagaimana pemerintah bisa mengakses informasi, gagal disetujui DPR dengan suara 57-42 orang.
Langkah kedua adalah usulan perpanjangan selama dua bulan atas program pengintaian NSA itu. Program pengumpulan massal data komunikasi warga Amerika Serikat itu akan kedaluarsa pada 1 Juni. Perpanjangan ini ditolak Senat dengan suara 54-45.
Senator Republik dari Kentucky, Rand Paul, yang juga salah satu kandidat calon presiden, berulang kali menyatakan keberatan atas permintaan dari Pemimpin Mayoritas Senat Mitch McConnell untuk memperpanjang program NSA itu.
McConnell, dari Republik, berupaya untuk mempertahankan agar Patriot Act, yang menjadi dasar dari program pengintaian data telekomunikasi telpon oleh NSA, tetap berlaku. Yang pertama adalah untuk memperpanjang keabsahan program NSA hingga 8 Juni, yang ditolak oleh Paul. Berikutnya McConnell meminta perpanjangan sampai 5 Juni, yang juga ditolaj oleh Senator Demokrat dari Oregon, Ron Wyden. Ia sekutu Paul dalam masalah ini.
Upaya McConnell untuk memperpanjang sampai 3 Juni juga ditolak oleh Senator Martin Heinrich, Demokrat dari New Mexico. Akhirnya, McConnell meminta program diperpanjang sampai tanggal 2 Juni, yang juga kembali ditolak oleh Rand Paul.
Melihat penolakan itu, McConnell berdikusi dengan rekan pemimpin Senat lainnya soal apa yang harus dilakukan selanjutnya. Selang beberapa menit kemudian ia kembali ke podium dan mengumumkan bahwa Senat akan menunda sidang sampai 31 Mei. "Kita akan kembali Minggu 31 Mei, satu kesempatan lagi untuk bertindak secara bertanggung jawab agar program (NSA) ini tidak berakhir," katanya.
Presiden Barack Obama menjadi salah satu pembela perpanjangan program NSA itu dan seorang pejabat AS mengatakan bahwa Gedung Putih berharap itu bisa disepakati oleh Senat. Tapi dengan tidak adanya kesepakatan itu, NSA akan mengendurkan pengumpulan massal data komunikasi sesuai tenggat 1 Juni. "Kami telah lama memberitahu bahwa kami tidak akan berusaha untuk melanjutkan program jika kewenangan untuk itu berakhir," kata pejabat itu.
CNN | TIME | ABDUL MANAN