Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Museum Ini Khusus untuk Perang Afganistan - Soviet

image-gnews
Sejumlah anak-anak asik bermain di cangkir berputar di taman bermain pertama Afganistan di Kabul, 14 November 2014. AP/Rahmat Gul
Sejumlah anak-anak asik bermain di cangkir berputar di taman bermain pertama Afganistan di Kabul, 14 November 2014. AP/Rahmat Gul
Iklan

TEMPO.CO , Herat: Di puncak sebuah bukit di pinggiran kota Herat, berdiri sebuah bangunan yang ditutup ubin putih dan biru. Di sana tertera nama beberapa pria dan wanita Afghanistan  yang tewas dalam perang selama satu dekade yang dimulai dengan invasi Soviet terhadap Afghanistan pada 1979.

Bangunan itu dikelilingi taman. Beberapa persenjataan Soviet yang disita pejuang Afghanistan dipamerkan termasuk helikopter, jet tempur MiG, dan tank Rusia.

Saat itu, jihad dipandang sebagai perjuangan melawan pendudukan asing. Mujahidin (orang-orang yang melakukan jihad, atau perang suci) terlihat sebagai orang baik, bersenjata dan dibiayai oleh Amerika Serikat dan Arab Saudi melalui Pakistan.

Pertempuran itu berlangsung 10 tahun. Soviet kemudian menarik pasukannya pada 1989. Mereka meninggalkan Afganistan dalam keadaan hancur. Satu  juta warga Afghanistan dan 15 ribu tentara Soviet tewas.

Meski sering dilanda berbagai perang, termasuk perang saudara, museum itu hanya fokus pada perang melawan Soviet. Ditampilkan dalam kaca buatan Rusia tampak senjata seperti AK-47, peluru, granat dan berbagai jenis ranjau darat.

Daya tarik utama adalah diorama, semacam miniatur perang yang menampilkan rekonstruksi cara  Afghanistan berjuang melawan militer Soviet yang memiliki senjata tempur yang dahsyat.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Bila berada di sana, Anda harus mengunjungi gambar "hall of fame". Itu adalah koridor dengan deretan potret di kedua sisi yang menampilkan komandan mujahidin terkemuka, pria-pria berjanggut yang tampak tangguh dengan turban, yang kadang membawa senjata di bahu mereka.

Mereka adalah pahlawan Afghanistan pada 1980-an, menjalani perang suci untuk membebaskan negara mereka dari pendudukan asing.  Yang paling mencolok adalah Ismail Khan, seorang panglima perang berpengaruh dan mantan gubernur Herat.

Di lantai atas, adegan perang mengerikan digambarkan oleh tokoh-tokoh yang tampak hidup. Melalui efek audio-visual, pameran mencoba untuk membawa suasana perang pada yang menyaksikan: lumuran darah dari tubuh yang menggenagi lantai, suara tembakan, bom dan jeritan.

Pihak pengelola museum mengatakan mereka ingin mempertahankan kengerian perang sehingga generasi mendatang bisa belajar dari masa lalu. "Afghanistan membawa rasa sakit dari perang di dalam hati mereka," kata Sheikh Abdullah, asisten Museum Jihad. "Saya pikir siapa pun tak ingin melihat negara mereka hancur lagi."


BBC | MECHOS DE LAROCHA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Serangan Sadis ISIS di Masjid Syiah Afganistan, 28 OrangTewas

26 Agustus 2017

Pasukan kepolisian Afghanistan berusaha menolong seorang anak kecil usai terjadinya aksi bom bunuh diri dan bentrokan antara pasukan Afghanistan dan gerilyawan di sebuah masjid Muslim Syiah di Kabul, Afghanistan, 25 Agustus 2017. Serangan tersebut terjadi saat jamaah menjalankan ibadah shalat subuh. REUTERS
Serangan Sadis ISIS di Masjid Syiah Afganistan, 28 OrangTewas

Empat orang milisi ISIS melakukan serangan beruntun berupa ledakan bom bunuh diri dan rentetan tembakan di masjid Syiah di Kabul. Sebanyak 28 orang tewas.


Ubah Pendirian, Donald Trump Akan Tambah Pasukan ke Afganistan

22 Agustus 2017

Ekspresi Presiden AS, Donald Trump saat menjawab pertanyaan media saat berada di pesawat kenegaraan Air Force One dalam perjalanannya menuju Palm Beach, beberapa jam sebelum memerintahkan serangan ke Suriah, 6 April 2017. AP Photo
Ubah Pendirian, Donald Trump Akan Tambah Pasukan ke Afganistan

Donald Trump memastikan akan menambah jumlah tentara Amerika Serikat ke Afganistan dalam pidato pada Senin malam


Rusia Diduga Pasok Senjata ke Taliban di Afganistan, Ini Buktinya

26 Juli 2017

Senjata Taliban yang diduga dipasok oleh Rusia. Cnn.com
Rusia Diduga Pasok Senjata ke Taliban di Afganistan, Ini Buktinya

Rusia diduga kuat menjadi pemasok senjata canggih bagi gerilyawan Taliban di Afghanistan


Ledakan Bom Bunuh Diri di Afganistan, 13 Orang Tewas

28 Mei 2017

Ledakan Bom Bunuh Diri di Afganistan, 13 Orang Tewas

Semua korban akibat bom bunuh diri di Afganistan dilarikan ke rumah sakit terdekat.


Pemimpin ISIS di Afganistan Tewas Dibunuh Koalisi AS

8 Mei 2017

Abdul Hasib, pemimpin ISIS. twitter.com
Pemimpin ISIS di Afganistan Tewas Dibunuh Koalisi AS

Pemimpin ISIS Afganistan Abdul Hasib, tewas dalam sebuah operasi pasukan koalisi AS dan Afganistan


ISIS Mengaku Bertanggung Jawab atas Ledakan Hebat di Kabul

3 Mei 2017

Pasukan keamanan Afghanistan menyisir lokasi serangan bom di Kabul, Afganistan, 3 Mei 2017. Serangan bom bunuh diri di dekat gedung Kedubes AS ini  menewaskan 8 warga sipil dan 3 tentara AS. REUTERS/Omar Sobhani
ISIS Mengaku Bertanggung Jawab atas Ledakan Hebat di Kabul

Setidaknya delapan warga sipil Afganistan tewas dan 22 korban lainnya luka-luka, termasuk tiga anggota militer Amerika Serikat.


Ledakan Hebat Menghantam Kabul, Konvoi NATO Jadi Sasaran

3 Mei 2017

Ledakan yang terjadi dekat iring-iringan kendaraan militer NATO di Kabul, Afganistan, 3 Mei 2017. Twitter.com
Ledakan Hebat Menghantam Kabul, Konvoi NATO Jadi Sasaran

Ledakan hebat menghantam Kabul, ibu kota Afganistan dan menewaskan beberapa


Taliban Membunuh 8 Polisi Afganistan  

25 April 2017

Milisi Taliban membawa senjata berat saat berjaga berjaga-jaga ketika pemimpin senior Taliban Mullah Abdul Manan Niazi, memberikan pidato kepada pejuang, di distrik Shindand Afghanistan, 27 Mei 2016. AP/Allauddin Khan
Taliban Membunuh 8 Polisi Afganistan  

Serangan Taliban yang menewaskan delapan polisi Afganistan bersamaan dengan kunjungan Menteri Pertahanan Amerika Serikat James Mattis ke Afganistan.


Kronologi Teror Taliban Tewaskan 140 Prajurit Afganistan  

23 April 2017

Anggota Tentara Nasional Afganistan menghadiri upacara wisuda kelulusan di Akademi Militer Afganistan di Kabul, Afganistan, 24 Januari 2016. AP/Rahmat Gul
Kronologi Teror Taliban Tewaskan 140 Prajurit Afganistan  

Serangan Taliban ke markas militer Afghanistan mengagetkan para prajurit. Mereka bingung dan sempat dilarang menembak. Berikut kronologis.


Taliban Serang Markas Militer Afganistan, 140 Prajurit Tewas  

22 April 2017

Ilustrasi. zimbio.com
Taliban Serang Markas Militer Afganistan, 140 Prajurit Tewas  

Milisi Taliban menyerang markas tentara Afganistan di provinsi Balkh saat sembahyang Jumat, 140 prajurit Afganistan tewas dan 160 orang terluka.