TEMPO.CO, Damaskus - Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) sekarang ini menguasai separuh wilayah Suriah setelah mereka mengontrol kota tua Palmyra, Rabu, 20 Mei 2015.
"Di sana tidak ada pasukan yang sanggup menghentikan mereka," kata Rami Abdul Rahman, direktur kelompok hak asasi manusia Syrian Observatory for Human Rights. "Hal yang terpenting adalah mereka sekarang telah menguasai 50 persen wilayah Suriah."
ISIS menguasai Palmyra pada Rabu malam, 20 Mei 2015, waktu setempat, setelah selama sepekan berperang dan membuat pasukan Presiden Bashar al-Assad lumpuh. Dengan demikian, kelompok militan ini kian dekat merangsek ke Ibu Kota Damaskus dan Homs.
Beberapa aktivis lokal mengatakan ISIS telah memberlakukan jam malam dan menyapu bersih pasukan Assad dari kota tersebut. Mereka juga melakukan pembunuhan massal terhadap suku pedalaman Shaitat yang bertempur membela rezim Assad di Palmyra serta melawan ISIS di Deir Ezzor.
Jatuhnya kota tua Palmyra menimbulkan berbagai pertanyaaan dari para pengamat tentang kemampuan serta perpaduan pasukan utama Assad dan aliansi milisi pendukung rezim yang begitu cepat lumpuh.
Palmyra adalah kota kedua yang dikuasai ISIS setelah sebelumnya milisi bersenjata berbendera hitam itu mengontrol Ramadi, Ibu Kota Provinsi Anbar, yang menghubungkan Suriah dengan Irak.
THE GUARDIAN | CHOIRUL AMINUDDIN