TEMPO.CO , Kathamandu: Berdasarkan sebuah temuan awal gempa berskala 7.9 yang melanda Nepal , selain telah menewaskan sedikitnya 4.300 orang , juga menghancurkan lebih dari 180 bangunan di Kathmandu, ibu kota Nepal.
Data mengungkapkan daerah yang paling parah terkena adalah sekitar bangunan bersejarah Basantapur Durbar Square dan lebih jauh ke selatan antara Sundhara dan Teku.
Seperti yang dilansir ABC pada 28 April 2015, bahwa sekitar lebih dari 500 bangunan lainnya dinilai memiliki kerusakan sedang dan kecil.
Episentrum gempa terletak antara ibukota Kathmandu dan kota Pokhara , dan itu juga terasa di bagian utara India dan memicu longsoran mematikan di Gunung Everest .
Data ini disusun oleh Komisi Eropa Copernicus Layanan Darurat Manajemen berdasarkan penilaian dari citra satelit pasca-gempa. Peta Copernicus bencana alam dibuat untuk membantu upaya darurat dan pemulihan .
Hal ini juga merilis analisis kerusakan di Bidur , utara - barat dari ibukota , di mana 120 bangunan telah hancur dan 60 lebih yang rusak berat.
Di antara reruntuhan tersebut terdapat sebuah peristiwa mengharukan yang dilansir Mirror pada 28 April 2015. Seorang anak berusia enam tahun ditemukan masih hidup di bawah lonceng runtuh di tengah kematian dan kehancuran yang melanda Nepal sejak gempa melanda pada Sabtu siang, 25 April 2015.
Gambar mengejutkan tersebut dibagikan di Twitter oleh blogger yang mendokumentasikan tragedi yang telah merenggut lebih dari 4.000 jiwa.
ABC.NET.AU|MIRROR|YON DEMA