Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Turki Protes pada Austria karena Dianggap Melakukan Genosida

Editor

Saroh mutaya

image-gnews
Deputi Perdana Menteri Turki Bulent Arinc. ANTARAFOTO/aacc2015
Deputi Perdana Menteri Turki Bulent Arinc. ANTARAFOTO/aacc2015
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Turki menarik duta besarnya untuk Austria pada Rabu sebagai protes atas pernyataan anggota parlemen Austria yang mengutuk pembunuhan massal orang-orang Armenia oleh pasukan Kekaisaran Utsmaniyah (Ottoman) 100 tahun lalu sebagai genosida.

"Pernyataan oleh parlemen Austria itu mengganggu persahabatan dan hubungan antara Turki dan Austria," kata Kementerian Luar Negeri Turki, 

Ankara mengumumkan pihaknya memanggil pulang Duta Besar Turki untuk Austria, Hasan Gogus, untuk konsultasi".

Dua hari lalu untuk memperingati 100 tahun pembunuhan di bagian timur Turki itu, para anggota parlemen Austria mengadakan "hening cipta" satu menit bagi para korban yang mereka katakan "genosida" untuk pertama kali.

"24 April 1915 menandai dimulainya pembunuhan yang berakhir dengan genosida," kata Ketua Parlemen Doris Bures sebelum mengheningkan cipta.

Para pemimpin enam partai utama Austria juga mengeluarkan satu pernyataan yang mendeklarasikan bahwa Austria, sebagai bekas sekutu Kekaisaran Ottoman, memiliki "tugas untuk mengakui dan mengutuk saat-saat yang mengerikan ini sebagai genosida".

Mereka menyeru Turki -- yang menolak istilah sensitif untuk melukiskan pembunuhan yang terjadi pada Perang Dunia I -- untuk mengambil tanggung jawab atas perannya dalam pembunuhan massal itu.

"Ini tugas Turki untuk menghadapi babak yang menyakitkan dan gelap dari masa silamnya dan mengakui kejahatan-kejahatan terhadap orang-orang Armenia di bawah Kekaisaran Ottoman sebagai genosida," demikian pernyataan itu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kemlu Turki menuduh pihak Austria bersikap tendensius terkait sejarah masa silam dan menghina rakyat Turki yang bertolak belakang dengan fakta-faktanya.

Pihak Armenia mengatakan sekitar 1,5 juta orang Armenia dibunuh dalam kampanye militer yang bertujuan menghapus orang-orang Armenia dari Anatolia, yang sekarang bagian timur Turki.

Mereka telah lama mengusahakan pengakuan internasional atas pembunuhan massal itu sebagai genosida.

Turki, yang menyatakan menderita sakit sama dengan yang dialami orang-orang Armenia, selalu menolak dengan tegas penggunaan istilah genosida, dengan menyebutkan ratusan ribu orang di kedua pihak terbunuh sementara pasukan Ottoman bertempur melawan Kekaisaran Rusia untuk menguasai Anatolia.

Awal bulan ini, Paus Francis membuat Turki tersinggung setelah melukiskan pembunuhan itu sebagai genosida pertama di abad ke-20.

Turki memanggil dubes Vatikan di Ankara atas keterangan tersebut dan memanggil pulang utusan Turki dari Vatikan.

Lebih 10 negara, termasuk Prancis dan Rusia, telah mengakui genosida Armenia itu.

ANTARA
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Bertemu PM Cina, Prabowo Bahas Penguatan Bilateral hingga Kerja Sama Tingkat Global

16 hari lalu

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto bersalaman dengan Perdana Menteri Cina Li Qiang di Beijing, Selasa, 2 April 2024. Prabowo berjanji untuk memperdalam persahabatan negaranya dengan Beijing ketika ia bertemu dengan Perdana Menteri Cina Li Qiang. Foto Humas Prabowo
Bertemu PM Cina, Prabowo Bahas Penguatan Bilateral hingga Kerja Sama Tingkat Global

Kedatangan Prabowo ke negara tirai bambu untuk memperkuat kerja sama antara dua negara.


Bamsoet Dorong Peningkatan Kerjasama Bilateral

30 November 2023

Bamsoet Dorong Peningkatan Kerjasama Bilateral

Hadiri Peringatan 50 Tahun Hubungan Diplomatik Korea-Indonesia, Ketua MPR RI Bamsoet Dorong Peningkatan Kerjasama Bilateral


Bamsoet Dorong Peningkatan Hubungan Bilateral Indonesia-Thailand

27 November 2023

Bamsoet Dorong Peningkatan Hubungan Bilateral Indonesia-Thailand

Bertemu Duta Besar RI untuk Thailand, Ketua MPR RI Bamsoet Dorong Peningkatan Hubungan Bilateral Indonesia - Thailand


Mendag Bahas Peningkatan Hubungan Ekonomi Bilateral Indonesia - Inggris

10 Maret 2023

Mendag Bahas Peningkatan Hubungan Ekonomi Bilateral Indonesia - Inggris

Indonesia dan Inggris telah memiliki forum Joint Economic and Trade Committee (JETCO)


Jokowi Targetkan Nilai Perdagangan dengan Vietnam Capai US$ 15 Miliar

22 Desember 2022

Presiden Joko Widodo atau Jokowi (kanan) berjabat tangan dengan Perdana Menteri Vietnam Nguyen Xuan Phuc (kiri) saat pertemuan bilateral Indonesia-Vietnam di sela-sela KTT ASEAN ke-34 di Bangkok, Thailand, Sabtu, 22 Juni 2019. ANTARA
Jokowi Targetkan Nilai Perdagangan dengan Vietnam Capai US$ 15 Miliar

Jokowi menyebut dalam pertemuan hari ini, dirinya telah menandatangani tiga MoU atau nota kesepahaman tentang kerja sama.


PM Australia Tawarkan Bantuan Iklim ke Jokowi untuk Pererat Kerja Sama

6 Juni 2022

Perdana Menteri terpilih Australia, Anthony Albanese, dan Presiden Joko Widodo bertemu di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Senin, 6 Juni 2022. Sumber: youtube Sekretariat Presiden
PM Australia Tawarkan Bantuan Iklim ke Jokowi untuk Pererat Kerja Sama

Kunjungan Anthony Albanese ke Indonesia menjadi pertemuan bilateral pertama bagi pemerintahan Australia yang baru.


Bertemu Menlu Prancis, Jokowi Sampaikan 5 Pesan soal Hubungan Kedua Negara

24 November 2021

Bertemu Menlu Prancis, Jokowi Sampaikan 5 Pesan soal Hubungan Kedua Negara

Jokowi menyampaikan terima kasih atas dukungan vaksin Prancis ke Indonesia yang jumlah totalnya akan mencapai 4,8 juta dosis.


Insiden Diplomat Nigeria, Kemenlu: Semoga Hubungan Bilatera Tetap Baik

11 Agustus 2021

Teuku Faizasyah, Plt Juru bicara Kementerian Luar Negeri. Sumber: Suci Sekar/TEMPO
Insiden Diplomat Nigeria, Kemenlu: Semoga Hubungan Bilatera Tetap Baik

Kementerian Luar Negeri menegaskan hubungan bilateral antara Indonesia dengan Nigeria telah berjalan baik.


Semester 1 2021, AstraZeneca Raup USD 1,2 Miliar dari Penjualan Vaksin Covid-19

29 Juli 2021

Vaksin AstraZeneca menjadi satu di antara vaksin yang digunakan banyak negara termasuk Indonesia dalam melawan pandemi virus corona. Sarah Gilbert juga melepas hak paten dalam proses produksi vaksin tersebut, sehingga harga vaksin bisa lebih murah. Sarah dan sejumlah ilmuwan yang terlibat dalam pembuatan vaksin telah dianugrahi gelar kebangsawanan oleh Ratu Elizabeth II tahun ini. REUTERS
Semester 1 2021, AstraZeneca Raup USD 1,2 Miliar dari Penjualan Vaksin Covid-19

Perusahaan farmasi multinasional AstraZeneca meraup pendapatan US$ 1,2 miliar dari penjualan vaksin Covid-19 sepanjang semester pertama 2021.


Indonesia Usul Tingkatkan Kerja Sama Ketenagakerjaan dengan Singapura

22 Juni 2021

Indonesia Usul Tingkatkan Kerja Sama Ketenagakerjaan dengan Singapura

Peningkatan kerja sama tersebut antara lain meliputi permintaan bantuan tenaga ahli Singapura untuk pengembangan Innovation Center dan Talent Hub Kemnaker.