Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

PM Korea Selatan Terlibat Kasus Penyuapan

Editor

Saroh mutaya

image-gnews
Perdana Menteri Korea Selatan Chung Hong-won membungkuk usai mengumumkan pengunduran dirinya pada jumpa pers di Seoul, Korsel (27/4). Chung mengundurkan diri terkait kurang sigapnya pemerintah menangani tenggelamnya kapal feri Sewol pada 16 April lalu. REUTERS/Song Eun-seok/News1
Perdana Menteri Korea Selatan Chung Hong-won membungkuk usai mengumumkan pengunduran dirinya pada jumpa pers di Seoul, Korsel (27/4). Chung mengundurkan diri terkait kurang sigapnya pemerintah menangani tenggelamnya kapal feri Sewol pada 16 April lalu. REUTERS/Song Eun-seok/News1
Iklan

TEMPO.COJakarta - Perdana Menteri Korea Selatan Lee Wan-koo berada dalam suasana politik yang tidak nyaman, Selasa, 21 April 2015, setelah ditawari mundur karena terlibat dalam dugaan penyuapan terhadap pejabat tinggi di lingkungan pemerintahan Presiden Park Geun-hye.

Park saat ini sedang dalam perjalanan ke Amerika Latin. Juru bicara Kepresidenan mengatakan Presiden akan memutuskan untuk menerima atau menolak pengunduran diri itu manakala sudah kembali pekan depan.

"Saya menyesalinya. Saya juga bersimpati kepada PM," demikian pernyataan tertulis dari Presiden Park dari Lima setelah mendengar permintaan Lee. 

Lee, yang baru memegang kedudukannya dua bulan, berencana mengundurkan diri pada Senin malam setelah partai oposisi utama mengatakan akan memakzulkannya. Kantor Lee menyatakan dia bertugas pada Selasa.

Jabatan perdana menteri merupakan kedudukan simbolis yang penting di Korea Selatan yang kekuatan kekuasaannya berpusat pada eksekutif. Namun, di bawah pemerintahan Park, tugas tersebut menjadi pekerjaan yang sulit dipastikan keamanannya, tapi juga sangat sulit untuk dipertahankan.

PM pertama pilihan presiden mengundurkan diri akibat suatu masalah pada masa lalunya. PM yang ditunjuk kemudian, Chung Hong-won, juga mengundurkan diri akibat kecelakaan kapal feri Sewol pada April 2014.

Dua orang lain yang diusulkan Presiden Park untuk menggantikan Chung mengundurkan diri dari pencalonan juga akibat kesalahan pada masa lalu mereka, sehingga akhirnya tugas tersebut jatuh ke tangan Lee, yang kini juga hampir dipastikan akan mundur.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Skandal yang diributkan saat ini dipicu oleh kasus bunuh diri Sung Wan-jong, mantan kepala perusahaan konstruksi yang bangkrut, pada awal bulan ini. Di dalam kantongnya, para penyelidik menemukan catatan berupa daftar nama delapan orang, termasuk Lee dan Kepala Staf Kepresidenan Lee Byung-kee, yang dituduh terlibat menerima suap.

Tindakan bunuh diri dilakukan saat Sung akan diperiksa penyelidik mengenai dugaan menyediakan dana dengan menggelapkan uang perusahaan untuk menyuap politikus dan pejabat pemerintah. Presiden berjanji menindak “siapa saja” yang terlibat dalam korupsi.

Lee berulang kali menyangkal semua tuduhan dan akan “menyerahkan” hidupnya apabila penuntut dapat membuktikan bahwa dia menerima suap. Tekanan agar dia mengundurkan diri telah dibentuk, khususnya setelah pihak oposisi mengancam akan memakzulkannya.

Skandal ini merupakan terpaan terbaru bagi Presiden Park yang peringkat popularitasnya baru saja pulih setelah diguncang kasus bencana Sewol.

ANTARA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Warga Korea Selatan Kompak Gelar Boikot Produk Jepang

27 Juli 2019

Poster kampanye boikot produk Jepang bertuliskan
Warga Korea Selatan Kompak Gelar Boikot Produk Jepang

Gerakan boikot produk Jepang di Korea Selatan semakin intensif dan diwarnai aksi vandalisme dengan merusak mobil-mobil buatan Jepang


Pemerintah Korea Selatan Kurangi Masa Tugas Wajib Militer

31 Juli 2018

Lee Min Ho memulai wajib militernya sejak 15 Mei tahun lalu. Meski tidak bergabung dalam prajurit militer, Lee Min Ho ditempatkan di Kantor Distrik Gangnam dan bertugas layaknya pekerja kantoran seperti di dinas sipil dan pelayanan publik. Kabarnya, aktor The Heirs itu akan bebas wajib militer pada Mei 2019. soompi.com; weibo.com/Minoz_pimxin
Pemerintah Korea Selatan Kurangi Masa Tugas Wajib Militer

Pemerintah Korea Selatan kurangi masa tugas wajib militer


Rudal Taurus Korea Selatan Diklaim Ideal Hadapi Korea Utara

12 Oktober 2017

Media militer terkenal, IHS Janes edisi 5 Oktober menulis bahwa militer Korea Selatan berencana membeli tambahan 90 rudal jelajah Taurus KEPD 350K (Kinetic Energy Penetration Destroyer) karena meningkatnya ancaman dari Korea Utara. Korea Selatan telah mem
Rudal Taurus Korea Selatan Diklaim Ideal Hadapi Korea Utara

Rudal Taurus milik Angkatan Udara Korea Selatan ini dilengkapi dengan sistem antijam alias tidak bisa dibuat macet,


5 Kecanggihan F-15K, Andalan Korea Selatan Hadapi Korea Utara

12 Oktober 2017

Rudal jelajah Taurus KEPD-350K akan menjadi senjata andalan pesawat tempur F-15K Slam Eagle Angkatan Udara Korea Selatan. Negara ini akan menjadi negara pertama di Asia yang mengoperasikan pesawat tempur bersenjata rudal jelajah canggih buatan Jerman. Tau
5 Kecanggihan F-15K, Andalan Korea Selatan Hadapi Korea Utara

Korea Selatan ikut mengirimkan pesawat tempur F-15K, andalannya dalam iringan pesawat pengebom kelas berat milik Amerika yaitu B-1B Lancer kemarin.


Remaja Korea Selatan Tak Yakin Pecah Perang, Pilih Nikmati K-Pop

10 Oktober 2017

(dari kiri) Anggota kelompok girlband K-Pop `Girls' Generation`, Seohyun, Tiffany dan Tae Yeon, berfoto sebelum Seoul Music Awards di Seoul, Korea Selatan, 22 Januari 2015. (AP/Ahn Young-joon)
Remaja Korea Selatan Tak Yakin Pecah Perang, Pilih Nikmati K-Pop

Para remaja Korea Selatan menikmati hidup seperti biasa, berjoget, berkumpul dan menikmati band K-Pop favoritnya karena tidak yakin perang terjadi.


Khawatir Perang Pecah, Warga Korea Selatan Borong WarBag

27 September 2017

Sejumlah warga Korea Selatan berunjukrasa menolak penempatan THAAD, sistem pertahanan udara paling canggih Amerika Serikat, di Seoul, 28 April 2017. Korea Selatan memerlukan THAAD untu menghadapi ancaman rudal balistik korea Utara. AP/Ahn Young-joon
Khawatir Perang Pecah, Warga Korea Selatan Borong WarBag

Warga Korea Selatan memborong ransel untuk bertahan hidup saat perang atau WarBag menyusul meningkatnya ancaman perang nuklir di Semenanjung Korea.


Ini Cara Warga Korea Selatan Hindari Ketakutan Nuklir Korea Utara

22 September 2017

Barisan peti kemas, berjajar rapi menunggu mobil angkut untuk mengantarkan ke tujuan. Ekonomi Korsel yang berkembang pesat, membuat industri ekspor dan import menjadi maju. Hal ini berdampak meningkatnya aktivitas, pengiriman barang melalui jalur laut. Uiwang, Korea Selatan, 30 Maret 2015. SeongJoon Cho/Getty Images
Ini Cara Warga Korea Selatan Hindari Ketakutan Nuklir Korea Utara

You Jae Youn mengaku lebih banyak memikirkan pemenuhan kebutuhannya sehari-hari dibandingkan ancaman nuklir Korea Utara.


58 Persen Warga Korsel Tidak Yakin Korut Akan memulai Perang  

9 September 2017

Kementerian pertahanan Korea Selatan sukses mengembangkan Hyunmoo 2C yang memiliki jangkauan lebih jauh, 800 km dengan muatan hulu ledak 500 kg. Kemampuan ini sesuai revisi pembangunan rudal antara Korea Selatan dan Amerika Serikat, pada 2012. Defense Ministry/Yonhap/via REUTERS
58 Persen Warga Korsel Tidak Yakin Korut Akan memulai Perang  

Rakyat Korea Selatan meminta pemerintah meningkatkan kemampuan teknologi pertahanan untuk menghadapi Korea Utara.


Terlalu Sering Main Golf, Penis Pria Ini Dipotong Sang Istri

3 September 2017

REUTERS/Valentin Flauraud
Terlalu Sering Main Golf, Penis Pria Ini Dipotong Sang Istri

Seorang istri memotong penis suaminya di Korea Selatan karena sang suami terlalu sering bermain golf.


Pasukan Khusus Korea Selatan Dilatih Bunuh Kim Jong-un  

31 Agustus 2017

Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-Un melakukan kunjungan ke Institut Material Kimia di Akademi Ilmu Pengetahuan Pertahanan di Pyongyang, 23 Agustus 2017. Korean Central News Agency (KCNA)/via REUTERS
Pasukan Khusus Korea Selatan Dilatih Bunuh Kim Jong-un  

Korea Selatan tengah melatih pasukan khusus untuk melacak dan membunuh pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un.