TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Korea Selatan Lee Wan-koo berada dalam suasana politik yang tidak nyaman, Selasa, 21 April 2015, setelah ditawari mundur karena terlibat dalam dugaan penyuapan terhadap pejabat tinggi di lingkungan pemerintahan Presiden Park Geun-hye.
Park saat ini sedang dalam perjalanan ke Amerika Latin. Juru bicara Kepresidenan mengatakan Presiden akan memutuskan untuk menerima atau menolak pengunduran diri itu manakala sudah kembali pekan depan.
"Saya menyesalinya. Saya juga bersimpati kepada PM," demikian pernyataan tertulis dari Presiden Park dari Lima setelah mendengar permintaan Lee.
Lee, yang baru memegang kedudukannya dua bulan, berencana mengundurkan diri pada Senin malam setelah partai oposisi utama mengatakan akan memakzulkannya. Kantor Lee menyatakan dia bertugas pada Selasa.
Jabatan perdana menteri merupakan kedudukan simbolis yang penting di Korea Selatan yang kekuatan kekuasaannya berpusat pada eksekutif. Namun, di bawah pemerintahan Park, tugas tersebut menjadi pekerjaan yang sulit dipastikan keamanannya, tapi juga sangat sulit untuk dipertahankan.
PM pertama pilihan presiden mengundurkan diri akibat suatu masalah pada masa lalunya. PM yang ditunjuk kemudian, Chung Hong-won, juga mengundurkan diri akibat kecelakaan kapal feri Sewol pada April 2014.
Dua orang lain yang diusulkan Presiden Park untuk menggantikan Chung mengundurkan diri dari pencalonan juga akibat kesalahan pada masa lalu mereka, sehingga akhirnya tugas tersebut jatuh ke tangan Lee, yang kini juga hampir dipastikan akan mundur.
Skandal yang diributkan saat ini dipicu oleh kasus bunuh diri Sung Wan-jong, mantan kepala perusahaan konstruksi yang bangkrut, pada awal bulan ini. Di dalam kantongnya, para penyelidik menemukan catatan berupa daftar nama delapan orang, termasuk Lee dan Kepala Staf Kepresidenan Lee Byung-kee, yang dituduh terlibat menerima suap.
Tindakan bunuh diri dilakukan saat Sung akan diperiksa penyelidik mengenai dugaan menyediakan dana dengan menggelapkan uang perusahaan untuk menyuap politikus dan pejabat pemerintah. Presiden berjanji menindak “siapa saja” yang terlibat dalam korupsi.
Lee berulang kali menyangkal semua tuduhan dan akan “menyerahkan” hidupnya apabila penuntut dapat membuktikan bahwa dia menerima suap. Tekanan agar dia mengundurkan diri telah dibentuk, khususnya setelah pihak oposisi mengancam akan memakzulkannya.
Skandal ini merupakan terpaan terbaru bagi Presiden Park yang peringkat popularitasnya baru saja pulih setelah diguncang kasus bencana Sewol.
ANTARA