TEMPO.CO, Baghdad - Kelompok Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS) telah kehilangan kontrol atas 25-30 persen wilayah kekuasaan mereka di Irak setelah mendapat serangan udara dari koalisi Amerika dan Irak.
ISIS sempat menguasai sebagian besar wilayah utara dan barat Irak bulan lalu setelah berhasil menyerang dan menghancurkan unit militer Irak. Namun, setelah ISIS mendapat serangan udara selama sebulan terakhir oleh koalisi pimpinan AS dan pasukan Irak, penguasaan ISIS atas beberapa bagian negara itu berkurang.
"ISIS sekarang sedang perlahan-lahan ditekan," kata Kolonel Steve Warren, juru bicara Pentagon, Senin, 13 April 2015. "Pasukan keamanan Irak dan koalisi kekuatan udara tidak diragukan lagi menyebabkan kehancuran ISIL," katanya menggunakan akronim lain untuk ISIS.
Warren menyebutkan luas wilayah kekuasaan ISIS yang bisa direbut 13 ribu-17 ribu kilometer persegi.
Sejak Agustus lalu, pesawat koalisi telah melakukan serangan udara terhadap 3.244 target ISIS--1.879 di Irak dan 1.365 di Suriah. AS sendiri melakukan sekitar 80 persen dari total serangan.
Presiden AS Barack Obama dan Perdana Menteri Irak Haider al-Abadi dikabarkan akan bertemu pada Rabu, 15 April 2015, di Gedung Putih, sementara Irak mengumumkan rencana menargetkan Kota Mosul dalam serangan berikutnya.
Sedangkan di Suriah, ISIS masih mempertahankan pengaruhnya di daratan meskipun baru-baru ini telah kehilangan penguasaannya atas daerah di sekitar Kobane. Mereka berhasil menduduki daerah di sekitar Homs dan Damaskus dan kamp pengungsi Yarmuk.
NDTV.COM | MECHOS