TEMPO.CO, New York - Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Ban Ki-moon mengatakan warga Suriah merasa semakin ditinggalkan oleh dunia sebab perhatian global sekarang berfokus pada milisi Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Di lain pihak, kekerasan dan pemerintah birokrasi menghambat upaya pengiriman bantuan kepada 12 juta orang,
Dalam laporan bulanan ke-13 kepada Dewan Keamanan PBB mengenai Suriah, Ban mengatakan kurangnya akuntabilitas selama empat tahun perang sipil juga telah menyebabkan banyaknya tuduhan kejahatan perang, kejahatan terhadap kemanusiaan, dan pelanggaran HAM.
"Sementara perhatian global difokuskan pada ancaman terhadap perdamaian dan keamanan yang kelompok teroris seperti ISIS dan (Al-Qaeda), fokus kami terus berada di regional dan internasional bagaimana cara terbaik untuk membantu dan mendukung warga Suriah," kata Ban, seperti dilansir Channel News Asia pada 24 Maret 2015
Ban mengatakan lebih dari 220.000 orang telah tewas sejak pasukan keamanan menindak gerakan pro-demokrasi pada 2011, yang memicu pemberontakan bersenjata. Sekitar empat juta warga Suriah telah melarikan diri dari negara itu dan 7,6 juta orang mengungsi.
Akan tetapi, dengan adanya ISIS yang terus mengganggu keamanan di Suriah, telah menjadi penghambat terhadap proses penyaluran bantuan ke Suriah. Selain itu, birokrasi yang rumit juga menjadi faktor penghambat.
Menurut Ban, penyerahan bantuan itu menjadi lebih menantang karena "kekerasan dan ketidakamanan, pergeseran garis konflik, gangguan yang disengaja oleh pihak dalam konflik dan prosedur administrasi yang menghambat penyaluran bantuan yang efektif."
CHANNEL NEWA ASIA|YON DEMA