Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sumpah Netanyahu: Tak Bakal Ada Negara Palestina!  

image-gnews
Israeli Prime Minister Benjamin Netanyahu. AP/Sebastian Scheiner
Israeli Prime Minister Benjamin Netanyahu. AP/Sebastian Scheiner
Iklan

TEMPO.COTel Aviv - Saat kampanye dalam pemilihan umum, Senin, 16 Maret 2015, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan tidak akan ada negara Palestina jika ia terpilih kembali. Kampanye itu dilontarkan Netanyahu untuk merayu pemilih sayap kanan yang dikenal anti-Palestina sebelum pemungutan suara.

"Kami akan terus membangun untuk membentengi Yerusalem sehingga tidak akan pindah tangan, akan tetap bersatu, dan menjadi bagian dari Israel selamanya," kata Netanyahu dalam kampanyenya di Har Homa, lingkungan permukiman Yerusalem bagian timur, yang dilansir Channelnewsasia, Selasa, 17 Maret 2015.

Pemilu Israel akan dilaksakan pada Selasa pagi, 17 Maret 2015. Tempat pemungutan suara secara resmi dibuka mulai pukul 05.00 waktu setempat.

Dalam kampanyenya, Netanyahu juga menyinggung soal rival atau saingannya dalam perlombaan merebut tampuk kepemimpinan di Israel. Menurut Netanyahu, jika saingannya yang terpilih, keamanan akan terganggu. Netanyahu pun mengklaim para pesaingnya akan melepaskan kontrol Israel atas Yerusalem jika mereka terpilih.

Netanyahu bersumpah tidak akan membiarkan Palestina mendirikan ibu kota di sektor timur kota. Netanyahu juga berjanji membangun ribuan permukiman di daerah tersebut dengan pengawasan keamanan yang terjamin.

Palestina menginginkan Yerusalem Timur sebagai ibu kota negaranya pada masa depan. Karena itu, pembangunan permukiman yang terus dilakukan Israel memicu amarah Palestina dan masyarakat internasional. Khalayak dunia menganggap pembangunan permukiman tersebut merupakan hambatan bagi perdamaian.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sepanjang kampanye, Netanyahu telah berulang kali menuduh para pemimpin Uni Zionis Isaac Herzog dan mantan negosiator perdamaian Tzipi Livni siap untuk melepaskan klaim Israel atas Yerusalem.

Namun pernyataan yang paling bombastis Netanyahu datang ketika ia diminta menjawab pertanyaan oleh situs sayap kanan NRG, apakah benar bahwa tidak akan ada negara Palestina yang didirikan jika ia terpilih kembali. "Memang," jawab Netanyahu, yang pada 2009 telah mengesahkan ide dua negara hidup berdampingan. 

Netanyahu kemudian mengatakan kepada radio publik bahwa solusi dua negara sekarang tidak relevan. Menurut Netanyahu, "realitas telah berubah" dan "setiap wilayah yang akan diserahkan akan diambil alih oleh Islam radikal".

CHANNELNEWSASIA | YON DEMA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


4 Rumah di Rafah Dibom Israel

5 jam lalu

Warga Palestina memeriksa  lokasi serangan Israel, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di Rafah, di selatan Jalur Gaza, 27 Maret 2024. REUTERS/Ahmed Zakot
4 Rumah di Rafah Dibom Israel

Warga Gaza di Rafah mulai waswas ancaman Benjamin Netanyahu soal serangan darat di Rafah akan segera dilakukan.


Ini 5 Pernyataan Nyeleneh Benjamin Netanyahu

6 hari lalu

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu. www.independent.co.uk
Ini 5 Pernyataan Nyeleneh Benjamin Netanyahu

Sosok Benjamin Netanyahu sering membuat pernyataan kontroversial di tengah serangan Israel ke Gaza


Top 3 Dunia; Mahasiswa Asing di India Diserang dan Putin Menang di Pemilu Rusia

9 hari lalu

Orang-orang memberikan suara di tempat pemungutan suara selama pemilihan presiden Rusia, di Vidnoye, Wilayah Moskow, Rusia 15 Maret 2024. REUTERS/Maxim Shemetov
Top 3 Dunia; Mahasiswa Asing di India Diserang dan Putin Menang di Pemilu Rusia

Top 3 dunia, diurutan pertama berita tentang mahasiswa asing di India yang diserang saat salat tarawih.


Benjamin Netanyahu Tetap Ingin Serang Rafah

10 hari lalu

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memberi isyarat saat ia menyampaikan pernyataan selama kunjungannya di hotline nasional Kementerian Kesehatan, di Kiryat Malachi, Israel 1 Maret 2020. [REUTERS / Amir Cohen]
Benjamin Netanyahu Tetap Ingin Serang Rafah

Benjamin Netanyahu mengesampingkan tekanan dunia internasional dengan mengatakan akan tetap menyerang Rafah tanpa menyebutkan waktunya


650 Pengacara Chile Laporkan Israel ke ICC atas Genosida di Gaza

15 hari lalu

Markas Besar ICC, Mahkamah Pidana Internasional di Den Haag, Belanda .
650 Pengacara Chile Laporkan Israel ke ICC atas Genosida di Gaza

Lebih dari 650 pengacara Chile mengadukan pemerintah Israel dan PM Benjamin Netanyahu ke ICC atas genosida terhadap warga Palestina di Gaza


Warga Palestina Sambut Ramadan di Tengah Perang Gaza

17 hari lalu

Warga Muslim melaksanakan salat tarawih di kompleks Masjid Al Aqsa di Kota Tua Yerusalem, 10 Maret 2024. Mereka melaksanakan salat tarawih di luar masjid Al Aqsa lantaran adanya pembatasan akses oleh otoritas Israel. REUTERS/Ammar Awad
Warga Palestina Sambut Ramadan di Tengah Perang Gaza

Benjamin Netanyahu izinkan umat Muslim ibadah di Masjid al Aqsa selama ramadan, namun jumlahnya dibatasi.


Benjamin Netanyahu Klaim 13 Ribu Korban Jiwa di Gaza adalah Teroris

17 hari lalu

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memberi isyarat saat ia menyampaikan pernyataan selama kunjungannya di hotline nasional Kementerian Kesehatan, di Kiryat Malachi, Israel 1 Maret 2020. [REUTERS / Amir Cohen]
Benjamin Netanyahu Klaim 13 Ribu Korban Jiwa di Gaza adalah Teroris

Benjamin Netanyahu mengatakan 13 ribu orang "teroris" telah tewas di antara puluhan ribu warga Palestina di Gaza.


Bos UNRWA: Ada Upaya Sistematis dan Terencana untuk Bubarkan Kami!

22 hari lalu

Ketua UNRWA Philippe Lazzarini. REUTERS
Bos UNRWA: Ada Upaya Sistematis dan Terencana untuk Bubarkan Kami!

Bos UNRWA Philippe Lazzarini memperingatkan tentang adanya upaya untuk membubarkan badan tersebut.


Gelombang Unjuk Rasa di Israel Menuntut Pemerintah Bebaskan Sandera oleh Hamas

24 hari lalu

Orang-orang memegang tanda saat mereka memprotes menyusul pengumuman militer Israel bahwa mereka secara keliru telah membunuh tiga sandera Israel yang ditahan di Gaza oleh kelompok Islam Palestina Hamas, pada demonstrasi di Tel Aviv, Israel, 15 Desember 2023. REUTERS/Violeta Santos Moura
Gelombang Unjuk Rasa di Israel Menuntut Pemerintah Bebaskan Sandera oleh Hamas

Terjadi unjuk rasa di sejumlah titik di Israel menuntut Pemerintahan Netanyahu agar mengunci kesepakatan dengan Hamas untuk pembebasan sandera


Israel Akan Gelar Serangan ke Rafah Sekalipun Masuki Ramadan, Sebab...

36 hari lalu

Seorang wanita beristirahat bersama anak-anak, ketika warga Palestina tiba di Rafah setelah mereka dievakuasi dari rumah sakit Nasser di Khan Younis akibat operasi darat Israel, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Jalur Gaza selatan, 15 Februari 2024. REUTERS/ Muhammad Salem
Israel Akan Gelar Serangan ke Rafah Sekalipun Masuki Ramadan, Sebab...

Israel tetap akan melancarkan serangan ke Rafah di Jalur Gaza selatan, menolak menyetujui tuntutan Hamas untuk gencatan senjata dan tukar sandera.