TEMPO.CO , Tel Aviv: Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu diduga terlibat dalam kasus penggelapan pajak. Badan pengawas pemerintahan Israel menemukan jumlah dana yang berlebih dan berasal dari pajak rakyat Israel.
Diduga dana lebih itu dihabiskan oleh Netanyahu dan istrinya, Sara, untuk membeli perlengkapan rumah tangga dan liburan akhir pekan.
Netanyahu menyatakan isu tersebut hanya untuk memanaskan situasi menjelang pemilihan umum di Israel. Kasus itu dilontarkan untuk merusak citra dirinya. Dia pun mempersilahkan pihak berwajib untuk memeriksa kekayaan yang dimilikinya dan keluarganya.
"Tidak ada indikasi keterlibatan saya dan istri saya terkait kasus ini," ujar Netanyahu, seperti dilansir Daily Mail, Rabu 18 Februari 2015.
Israel akan menyelenggarakan pemilihan umum pada Maret 2015. Netanyahu pun akan maju kembali melalui Partai Likud.
Namun, popularitas Netanyahu kini tengah menghadapi ujian. Kebijakannya dalam menyerang Jalur Gaza tahun lalu menyebabkan ia mendapat kecaman dari seluruh dunia.
Selain itu, perekonomian Israel masih dihadapkan pada ancaman krisis ekonomi dan angka pengangguran yang masih tinggi.
DAILY MAIL | WINONA AMANDA