TEMPO.CO, Baghdad - Tali yang digunakan untuk menggantung bekas Presiden Irak, Saddam Hussein, menjadi benda bersejarah yang banyak diburu orang di Timur Tengah. Tali itu ada yang menawar hingga US$ 7 juta atau sekitar Rp 88,2 miliar.
Mantan Perdana Menteri Irak Mowaffak Al-Rubaie menawarkan tali eksekusi Saddam untuk dijual sejak delapan tahun setelah ia menyaksikan Saddam digantung pada 2006. Saddam Hussein diajukan ke pengadilan lantaran terlibat kejahatan perang.
Pejabat senior Irak yang enggan disebutkan namanya kepada Al-Araby al-Jadeed pekan lalu, mengatakan, beberapa orang dari Israel, Iran, dan Kuwait berlomba membeli tali eksekusi itu. Salah satu dari mereka ada yang menawar US$ 7 juta atau Rp 88,2 miliar.
Meski tawaran itu tampak konyol, Al-Rubaie mengatakan, ia ingin nilai tawaran lebih besar. Dia pernah mengatakan pada 2013 bahwa anak buahnya membawa tali eksekusi itu. ”Setelah mereka menggantung Saddam,” ujarnya, yang dilansir News.com.au, Sabtu, 7 Februari 2015.
Pemerintah Irak menolar berkomentar terkait dengan dugaan lelang tali penggantung itu. Tapi aparat hukum setempat menyatakan bahwa jika benda tersebut dijual, maka uang hasil penjualan seharusnya masuk ke kas negara, yang masih berkecamuk oleh perang sipil itu.
WINONA AMANDA