TEMPO.CO, Jakarta - Korea Utara diduga telah meningkatkan jumlah pasukan untuk melakukan perang di dunia maya. Berdasarkan informasi Kementerian Pertahanan Korea Selatan, Selasa, 6 Januari 2015, saat ini jumlah pasukan dunia maya Korea Utara mencapai 6.000 orang. Jumlah ini meningkat dua kali lipat dibanding pada 2013.
“Korea Utara mempekerjakan mereka untuk perang cyber dan melakukan serangan cyber untuk melumpuhkan fisik dan psikologis Korea Selatan, sehingga menyebabkan masalah terhadap operasi militer dan infrastruktur nasional,” kata sumber di Kementerian Pertahanan Korea Selatan yang dilansir Reuters, Selasa, 6 Januari 2015. (Baca: Kim Jong-un 'Buka Pintu' untuk Korea Selatan)
Selama bertahun-tahun, Korea Utara telah mempekerjakan pasukan di sel cyber perang canggih yang disebut sebagai Biro 121. Biro ini dijalankan oleh badan intelijen militer dan dikelola beberapa ahli komputer paling berbakat di negaranya.
Target jangka panjang para peretas ini adalah perusahaan-perusahaan telekomunikasi dan energi milik negara-negara yang menjadi pesaing Korea Utara.
Desember lalu, Amerika Serikat menjatuhkan sanksi kepada Korea Utara atas serangan yang diyakini berasal dari negara itu ke perusahaan Sony Pictures menjelang pemutaran perdana film The Interview. Film ini bercerita tentang Kim Jong-un, pemimpin Korea Utara. (Baca: Cina: Tak Ada Bukti Korea Utara Retas Sony)
Pada 2013, Korea Selatan menuding negara jirannya itu melakukan serangan terhadap sistem komputer perbankan dan media elektronik sehingga tidak dapat beroperasi beberapa hari lamanya.
REUTERS | CININTYA SYAKYAKIRTI
Baca juga:
Pastikan Black Box Air Asia, TNI Turunkan 4 Penyelam
Empat Narapidana Ini Menunggu Hukuman Mati
2014, Pengadaan Beras Bulog Capai 85 Persen
Kotak Hitam Air Asia seperti Apa?