TEMPO.CO, Sinchon - Kim Jong-un menyebut Amerika sebagai "kanibal" saat melakukan tur ke museum anti-AS, Museum of American War Atrocities, di Sinchon, Korea Utara, pada Selasa, 25 November 2014. Pemimpin Korea Utara itu juga menyebutkan bahwa Amerika mencari kesenangan dalam pembantaian warga sipil di negaranya.
"Saya mengunjungi museum ini demi memperkuat pendidikan tentang anti-AS untuk para tentara dan warga dalam situasi dan tuntutan perkembangan revolusioner yang kuat di Korea Utara. Ini semua akan menyatukan 10 juta tentara dan masyarakat dalam pertempuran melawan Amerika, " kata Kim, yang dilaporkan kantor berita Korea Utara KCNA, seperti dilansir dari The Telegraph, Selasa, 25 November 2014. (Baca: 3.000 Warga Korut Lari ke Korsel Setiap Tahun)
Museum yang telah dibangun sejak 1960 itu menggambarkan pembunuhan massal kepada 35 ribu warga Sinchon selama perang Korea Utara-Amerika yang berlangsung pada tahun 1950-1953. Menurut laporan KCNA, Kim terakhir kali mengunjungi museum ini pada 1998 dengan mendiang ayahnya, Kim Jong-il.
"Pembantaian yang dilakukan oleh Amerika di Shincon jelas menunjukkan bahwa mereka adalah kanibal. Mereka senang melakukan pembantaian," kata Kim.
Musem anti-AS ini terdiri atas beberapa bangunan, tempat penampungan bukti serangan udara, dan makam. Museum ini dibangun di bekas gedung Komite Partai Shincon. (Baca: Nonton Sinetron, 10 Pejabat Korut Ditembak Mati)
Di dalam bangunan itu terpajang foto-foto, lukisan, dan artefak yang ditampilkan di dalam 16 kamar di ruang utama dan 3 kamar di aula nomor 2. Museum ini juga mencatat insiden Jenderal Sherman, kegiatan misionaris Kristen, Perang Dunia II, dan Perang Korea.
THE TELEGRAPH | RINDU P. HESTYA
Berita Lain:
Jokowi Kian Jauh Tinggalkan Obama di Polling Time
3 WNI Korban Ledakan Tambang Sarawak Dipindahkan
Polisi Ferguson Tak Dituntut, Massa Mengamuk