TEMPO.CO, Washington – Data 4,5 juta pasien di Amerika Serikat dilaporkan telah dicuri. Community Health Systems (CHS), yang mengoperasikan 206 rumah sakit di seluruh AS, pada Senin, 18 Agustus 2014 melaporkan bahwa peretas telah mendapatkan akses ke nama pasien, nomor jaminan sosial, alamat, umur, dan nomor telepon mereka. (Baca: Peretas AnonGhost Retas Jutaan Situs Israel)
Mengutip laporan CNN kemarin, pelanggaran data ini menempatkan pasien rumah sakit yang tercatat selama lima tahun terakhir pada peningkatan risiko penipuan identitas yang memungkinkan peretas membuka rekening bank dan kartu kredit atas nama mereka untuk mengambil pinjaman dan merusak sejarah kredit mereka.
CHS, yang bekerja sama dengan ahli pengamanan cyber AS Mandiant, mengatakan bahwa mereka telah berhasil melacak para peretas yang diketahui berasal dari Cina. Mereka menggunakan malware canggih untuk melancarkan serangan sekitar bulan April dan Juni tahun ini.
Dari hasil penyelidikan, peretas ini tidak berhasil mencuri informasi yang berkaitan dengan sejarah medis pasien, operasi klinis, atau kartu kredit. Para peretas sebelumnya diketahui juga pernah melancarkan serangan spionase perusahaan dengan menargetkan informasi berharga tentang perangkat medis. (Baca: Akun @ASEAN Dicurigai Di-Hack untuk Kampanye)
Namun sebagai gantinya, peretas kini mencuri data pasien. Saat ini FBI telah bekerja sama dengan sejumlah ahli untuk mencari dan menangkap pelaku peretasan.
ANINGTIAS JATMIKA | CNN
Terpopuler
Mengapa ISIS Lebih Hebat dari Al-Qaeda?
Wilayah Kekuasaan ISIS Sudah Seluas Inggris
Bagaimana ISIS Hancurkan Toleransi Beragama di Irak?