TEMPO.CO, Yerusalem – Pasukan Pertahanan Israel (IDF) melaporkan korban pertamanya dalam Operasi Pelindung Ujung pada Jumat, 17 Juli 2014, pukul 04.00 saat memulai serangan darat ke Gaza. Dua tentara lainnya mengalami luka ringan.
Usaha IDF untuk merebut posisi utara, tengah, dan selatan dihadang oleh sekelompok pasukan Hamas Palestina. Bentrokan keduanya pun tak terhindarkan. Satu bom IDF gagal mencapai sasaran. Mereka berharap bisa meningkatkan serangan setelah matahari terbit.
“Unit-unit telah berada di tempat yang ditentukan. Bentrokan bisa dimulai setelah matahari terbit,” kata seorang militer senior IDF kepada Yerusalem Post.
Lebih lanjut, sumber itu mengatakan, IDF saat ini berfokus pada tiga upaya. Pertama, serangan udara. Kedua, pengambilalihan target (oleh unit darat). Dan yang terakhir adalah mempersiapkan tahap berikutnya pada operasi ini. (Baca: Israel Kerahkan Pasukan Darat ke Gaza)
Jumlah korban dari Palestina lebih banyak, yakni 14 orang. Sumber ini menggambarkan bahwa perlawanan yang dihadapi IDF “rendah”.
Konflik Israel dan Hamas yang menguasai Jalur Gaza semakin memanas dalam sepuluh hari terakhir setelah ditemukannya jasad tiga remaja Israel yang disusul kasus pembunuhan dan pembakaran terhadap seorang remaja Palestina. Serangan roket Hamas ke Israel dibalas dengan serangan udara yang mengorbankan lebih dari 200 orang di Jalur Gaza dan seorang warga Israel.
ANINGTIAS JATMIKA | YERUSALEM POST
Terpopuler
Penumpang MH17 Punya Firasat Bakal Celaka
MH17 Lewat Dekat Zona Perang Demi Irit BBM?
Pesawat Malaysia Airlines Jatuh di Ukraina