TEMPO.CO, Yerusalem – Sejak serangan roket Hamas menghantam Israel, banyak warga Israel mengajukan pertanyaan sederhana dan mudah. “Mengapa Israel masih memasok listrik ke Gaza padahal mereka sudah menembakkan roket kepada kami?”
Rupanya, menurut laporan dari Jewish Press, koran mingguan Amerika Serikat untuk komunitas Yahudi Ortodok, Gaza belum membayar tagihan listrik. Bahkan masalah listrik ini disebut bisa menjadi "senjata" Israel dalam menghadapi Hamas.
Israel bisa saja memutuskan aliran listrik ke Gaza dan membuat warga Gaza menderita tanpa listrik. Dari situ, Israel menawarkan sebuah pertukaran. Listrik di Gaza akan dinyalakan kembali jika Hamas berhenti menembaki roket ke wilayah Israel. Namun ide itu ditolak oleh Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.
Meski demikian, Israel menyatakan, saat ini 70 ribu warga Gaza di Khan Younis dan Dir Elbalach tidak mendapat pasokan listrik. Israel mengklaim roket Hamas telah jatuh di Kissufim dan mengenai kabel utama yang memasok listrik dari Israel menuju Jalur Gaza.
Konflik Israel dan Hamas yang menguasai Jalur Gaza semakin memanas dalam sepekan terakhir setelah ditemukannya jasad tiga remaja Israel yang disusul kasus pembunuhan dan pembakaran terhadap seorang remaja Palestina. Serangan roket Hamas ke Israel dibalas dengan serangan udara yang mengorbankan lebih dari 170 orang di Jalur Gaza. (Baca: Konflik Gaza, Palestina Resmi Minta Lindungan PBB)
ANINGTIAS JATMIKA | JEWISH PRESS
Terpopuler
Israel Serang Masjid, Sekolah, dan Rumah Sakit
Palestina Minta Perlindungan Internasional
Paus Fransiskus: 1 dari 50 Pastor Pedofil