TEMPO.CO, Gaza - Konflik antara Israel dan Palestina semakin memanas di Jalur Gaza. Pada Rabu, 9 Juli 2014, pemerintah Pakistan menyatakan serangan udara yang dilakukan Israel sebagai aksi balasan terhadap serangan roket Hamas telah menewaskan puluhan orang.
Mengutip laporan Reuters, ledakan yang bergema sepanjang siang dan malam itu telah menewaskan 23 orang, 17 di antaranya warga sipil, termasuk 5 anak-anak. Sedangkan dari pihak Israel sedikitnya dua orang terluka. (Baca: Abbas Minta Israel Hentikan Serangan Udara)
Hamas mengaku telah meluncurkan roket ke sejumlah kota, termasuk Tel Aviv, Yerusalem, Haifa, dan Hadera. Serangan roket ini kemudian dibalas dengan serangan udara oleh Israel. Negara dengan mayoritas warga Yahudi ini mengancam akan terus menyerang Gaza jika serangan roket Hamas tak berhenti. (Baca: Abbas Temui Keluarga Remaja Palestina yang Dibakar)
Serangan yang tercatat sebagai serangan paling parah di Gaza sejak November 2012 lalu ini dimulai dari tewasnya seorang remaja Palestina di sebuah hutan di Yerusalem. Kematian remaja berusia 16 tahun ini diduga disebabkan oleh aksi balas dendam setelah tiga remaja Israel, yakni Natfali Frenkel, Gilad Shaar, dan Eyal Yifrach, ditemukan tewas di Halhul di utara Hebron, Palestina.
ANINGTIAS JATMIKA | REUTERS
Terpopuler
Arkeolog Ungkap Grafiti Erotis Tertua di Dunia
Cina Pampang Gambar 'Jamur' di Peta Jepang
Moskow Tuduh AS Culik Peretas Rusia