TEMPO.CO, Damaskus - Presiden Suriah Bashar al-Assad masuk dalam daftar orang-orang yang terindikasi melakukan kejahatan perang.
"Kami memiliki daftar berisi sekitar 20 orang yang memikul tanggung jawab (perang Suriah). Ini adalah upaya netral. Kami tidak hanya memasukkan Assad dan antek-anteknya melainkan juga para pemberontak," kata David Crane, bekas kepala penuntut umum di pengadilan khusus untuk Sierra Leone yang sekarang menjadi Kepala Proyek Akuntabilitas Suriah kepada kantor berita Reuters, Rabu, 11 Juni 2014.
Saat ini Mahkamah Kejahatan Internasional telah menerima daftar orang-orang yang dianggap bertanggung jawab atas kejahatan perang di Suriah. Mereka bakal diseret ke Mahkamah sesuai dengan Statuta Roma.
Daftar tersebut, menurut Crane, meliputi nama-nama pejabat militer Suriah dan elite politik serta kelompok pemberontak Islam yang tergabung ke dalam ISIS dan Front al-Nusra. Bagaimanapun hanya nama Assad yang disebut Crane.
Foto-foto yang diambil oleh seorang fotografer militer Suriah dengan nama samaran Caesar dan diterbitkan pada Januari 2014, menunjukkan telah terjadi penyiksaan sistematis dan pembunuhan terhadap sebelas ribu tahanan. Mereka dieksekusi seperti di kamp Nazi.
"Kami jarang mendapatkan bukti, hampir semua kejadian tersebut situasional," kata Crane. Dia menambahkan, sebanyak 55 ribu foto mayat dalam kondisi matanya dicungkil dan dalam keadaan kelaparan.
"Jangan salah bahwa foto-foto tersebut (otentik) tidak dapat dipalsukan. Harus ada yang bertanggung jawab terhadap apa yang terjadi. Ini bukanlah tindakan seorang kolonel melainkan kebijaksanaan pemerintah," kata Desmond de Silva, bekas Kepala Kejaksaan Sierra Leone kepada panel itu.
AL ARABIYA | CHOIRUL
Berita Terpopuler:
Hendak Nonton Persib, Bobotoh Tewas Tergilas Truk
Sumbangan untuk Jokowi-JK Capai Rp 35 Miliar
PBB Beri Rapor Merah Soal Toleransi di Indonesia
Miley Cyrus Robek Gambar Selena Gomez di Panggung