TEMPO.CO, Damaskus - Tiga jurnalis Libanon yang bekerja untuk televisi Hizbullah al-Manar tewas di Kota Maaloula, utara Damaskus, Senin, 14 April 2014. Mereka adalah reporter Hamza Haj Hassan, juru kamera Mohamad Mantash, dan teknisi Halim Allaw. Sedangkan dua pekerja Hizbullah al-Manar lainnya terluka.
Dalam pernyataannya, Hizbullah al-Manar mengungkapkan jika kelima pekerja itu tengah meliput pertempuran antara pasukan pemerintah dengan gerilyawan. "Serangan sejata terhadap tim kami dilakukan oleh teroris di pinggiran Maaloula," tulis al-Manar seperti yang dikutip Voice of America.
Al-Manar juga menayangkan rekaman penyerangan itu. Dalam video tersebut terlihat jika kru al-Manar tengah bepergian dengan mobil ketika rentetan peluru menyerang mereka. Pembunuhan ini tidak lama terjadi setelah tentara Suriah, yang didukung pejuang Hizbullah, merebut Maaloula dari tangan gerilyawan. (Baca juga: Pengungsi Suriah di Lebanon Tembus Satu Juta Orang)
Presiden Libanon Michel Sleiman pun mengutuk insiden itu. Dalam akun Twitter-nya, ia menuliskan, "Membunuh wartawan adalah tindakan pengecut."
Kota Maaloula terletak 60 kilometer sebelah timur laut ibu kota Damaskus. Ini adalah lingkungan bagi sebagian besar pemeluk Kristen di Suriah. Maaloula merupakan hadiah simbolis bagi pemerintah untuk melindungi pemeluk agama minoritas. Beberapa penduduk Maaloula masih berbicara dnegan bahasa Azam, yang diyakini pernah digunakan oleh Yesus.
Pemberontak sudah dua kali menguasai Maaloula dan sempat diusir tentara Suriah. Terakhir mereka berhasil merebut kembali Maaloula pada awal Desember 2013, dan diusir kembali beberapa waktu lalu. (Baca juga: Pengungsi Suriah Ganggu Stabilitas di Lebanon)
VOA | AL ARABIYA | CORNILA DESYANA
Terpopuler:
Inggris Didesak Ungkap Penyiksaan di Diego Garcia
Tersangka Pembunuh 2 TNI AL di Thailand Berkurang
Warga Rusia Diminta Tak Kunjungi AS dan Sekutunya
Amerika Tuduh Rusia Gelar Kekerasan di Ukraina
Dua Putra Qhadafi Maju ke Meja Hijau