TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris II Kedutaan Besar Republik Indonesia di Pyongyang, Korea Utara, Bambang Purwanto, mengatakan saat ini kondisi Korea Utara masih kondusif. Menurut dia, belum ada sinyal membahayakan dari pemerintah setempat. "Tidak ada situasi yang seperti digambarkan saat ini. Semuanya masih kondusif," kata Bambang saat dihubungi Tempo, Selasa, 1 April 2014.
Bambang mengatakan jika ada situasi yang mengancam warga negara Indonesia yang berada di Korea Utara, ada mekanisme dan prosedur tetap yang akan dijalankan Kedutaan. "Tapi kondisi saar ini belum sampai ke tahap yang bisa dibilang resah dan gawat," ujarnya.
Pada Senin, 31 Maret 2014, Korea Utara menembakkan lebih dari 100 peluru artileri ke perairan Korea Selatan yang diklaim sebagai bagian dari latihan. Seperti dilansir Reuters, para pejabat di Seoul mengatakan latihan tersebut merupakan bagian dari penghasutan perang dari Pyongyang akibat kebuntuan militer.
Latihan yang dilakukan Korea Utara tersebut untuk menanggapi kecaman dari PBB saat Pyongyang berniat meluncurkan rudalnya karena ancaman latihan militer di selatan oleh pasukan Amerika Serikat. (Baca: Gempuran Korea Utara Memaksa Penduduk Mengungsi)
Aksi saling menembakkan artileri antara pasukan Korea Utara dan Korea Selatan juga terjadi di perairan dekat dua pulau yang disengketakan. Akibatnya, penduduk yang tinggal di Pulau Yeongpyeong dan Baengnyeon terpaksa meninggalkan rumahnya ke tempat penampungan yang dianggap aman. Lokasi saling serang itu terletak kurang dari 20 kilometer dari basis artileri pantai Korea Utara.
ANGGA SUKMA WIJAYA
Topik terhangat:
MH370 | Kampanye 2014 | Jokowi | Prabowo | Dokter TNI AU
Berita terpopuler lainnya:
Yahoo! Bikin Tandingan YouTube
Putin Ingin 'Hidupkan' Kembali Uni Soviet
The Raid Dilarang Tayang di Malaysia