TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Bantuan Kemanusiaan Perserikatan Bangsa-Bangsa Valerie Amos menyatakan kekecewaan yang mendalam setelah konvoi bantuan PBB dan Bulan sabit Merah Arab Suriah ditembak saat berada di distrik yang dikuasi pemberontak di Kota Homs, Suriah, Sabtu 8 Februari 2014.
"Saya sangat kecewa bahwa jeda kemanusiaan tiga hari yang telah disepakati antara pihak-pihak yang terlibat dalam konflik, rusak hari ini dan pekerja bantuan kemanusiaan menjadi target penyerangan," kata Amos dalam sebuah pernyataan, Sabtu 8 Februari 2014 .
"Peristiwa hari ini berfungsi sebagai pengingat jelas tentang bahaya yang dihadapi setiap hari oleh warga sipil dan pekerja kemanusiaan di Suriah," katanya.
Serangan yang terjadi Sabtu itu mengancam operasi yang dipimpin PBB untuk membawa makanan dan obat-obatan untuk 2.500 orang di Homs, serta mengevakuasi warga sipil yang terperangkap oleh pertempuran berbulan-bulan di kota itu.
Organisasi Bulan Sabit Merah Arab Suriah (SARC) mengatakan, tembakan mortir mendarat di dekat konvoi bantuan dan sebuah tembakan juga mengenai truk dan melukai salah satu supirnya. Di tengah tembakan itu, mereka sempat menyerahkan bantuan kepada warga sebelum akhirnya keluar dari kota itu.
"Saya terus menyerukan kepada mereka yang terlibat dalam konflik brutal ini untuk menghormati jeda kemanusiaan, menjamin perlindungan warga sipil dan memfasilitasi keamanan pengiriman bantuan," katanya. "PBB dan mitra kemanusiaannya kami tidak akan terhalangi dari melakukan yang terbaik yang kami bisa untuk mengirimkan bantuan kepada mereka yang membutuhkan."
Pihak berwenang Suriah menyalahkan pemberontak sebagai pelaku serangan ini. Sebaliknya, pihak oposisi mengatakan justru pasukan Presiden Bashar al-Assad yang harus bertanggung jawab atas serangan itu.
Kesepakatan untuk mengizinkan bantuan kemanusiaan ke Homs ini adalah hasil nyata perundingan pertama yang diluncurkan dua minggu lalu di Jenewa untuk mencoba untuk mengakhiri perang saudara yang sudah berlangsung hampir tiga tahun dan telah menewaskan lebih dari 136.000 orang.
REUTERS | ABDUL MANAN
Berita Lainnya:
Konvoi Bantuan PBB Ditembaki di Kota Homs Suriah
Ribuan Warga Turki Protes UU Pembatasan Internet
Pekerjakan Imigran Ilegal, Menteri Inggris Mundur
Badai Salju Terburuk Melanda Jepang
Korea Utara Bayar Denda Terkait Kargo Senjata Kuba