TEMPO.CO, HONG KONG—Pemerintah Hong Kong berjanji akan memeriksa kasus penyiksaan terhadap tenaga kerja asal Indonesia, Erwiana Sulistyaningsih, Jumat 17 Januari 2014. Menteri Tenaga Kerja dan Kesejahteraan Matthew Cheung mengatakan akan mengirim polisi Hong Kong ke Indonesia untuk memeriksa Erwiana, 22 tahun.
“Kami akan bekerja sama dengan Interpol dan akan mengirim petugas ke Indonesia untuk mencatat keterangan korban,” kata Cheung dalam konferensi pers.
Ia juga berjanji pemerintah akan meningkatkan regulasi perlindungan serta inspeksi rutin terhadap agen tenaga kerja migran. “Kami tidak akan menoleransi penyiksaan maupun ekspolitasi terhadap pembantu rumah tangga,” Cheung menegaskan.
Erwiana kembali ke rumahnya di Sragen, Jawa Tengah, dua pekan lalu dalam kondisi kritis dan tidak bisa berjalan karena diduga dianiaya majikannya. Kini ia mendapat perawatan di rumah sakit setempat dan kesehatannya mulai membaik.
Pengumuman pemerintah ini menjawab unjuk rasa ribuan pekerja rumah tangga migran yang memprotes nasib Erwiana, kemarin. Mereka mendesak pemerintah Hong Kong untuk menyelidiki kasus penyiksaan terhadap perempuan asal Sragen itu dan memberikan perlindungan terhadap ratusan ribu pekerja migrant di sana.
Baca Juga:
Dalam demonstrasi itu, seorang pekerja rumah tangga yang disebut “Bunga” mengaku juga disiksa oleh majikan yang sama dengan Erwiana. Sang majikan yang tidak disebutkan namanya itu diduga seorang perempuan berusia pertengahan 40 tahun yang tinggal bersama dua anak lelakinya yang berusia remaja. Menurut Bunga yang bekerja untuk keluarga itu empat tahun lalu, sang suami kerap pergi meninggalkan rumah.
Kisah tragis Erwiana memperoleh sorotan internasional. Majalah Time edisi pekan ini menceritakan perbudakkan yang dialami oleh Erwiana dan tenaga kerja wanita lain asal Indonesia.
Lembaga Amnesty International pada November lalu mengutuk kondisi perbudakan yang dialami ribuan TKW Indonesia.
L CHANNEL NEWSASIA | SITA PLANASARI AQUADINI
Berita Terpopuler
Titik-titik Banjir Jumat Pagi Ini
Ahok: Kampanye di Tempat Bencana Tak Akan Diingat
Banjir Bandang Jakarta Bukan Karena Hujan
BMKG: Banjir Jakarta 2014 Bukan Karena Curah Hujan
Hampir Seluruh Tanjung Priok Terendam Air