TEMPO.CO, Kuala Lumpur – Pemimpin Korea Utara mendapat gelar doktor kehormatan dari sebuah universitas swasta di Malaysia. Pemberian gelar yang dilakukan awal bulan Oktober lalu itu diwakili oleh Duta Besar Korea Utara untuk Malaysia dalam sebuah upacara sederhana yang dihadiri sekitar 35 orang.
“Penganugerahan gelar doktor kehormatan bagi Yang Mulia Presiden Kim Jong-un adalah membangun jembatan untuk menjangkau rakyat,” kata Paul Chan, Presiden HELP University, dalam pernyataan pers yang di-posting dalam laman Facebook universitasnya. “Dia telah menerimanya.”
HELP sendiri adalah kependekan dari Higher Education Learning Philosophy atau Pendidikan Tinggi Ilmu Filsafat.
Menurut Chan, enam tahun dari sekarang, Korea Utara akan terlibat dalam dunia secara konstruktif. “Semua orang akan bergegas menawarkan bantuan dan investasi. Saya hanya sedikit maju di depan mereka. Sebab, saya merasa tidak seorang pun saat ini yang punya keberanian melakukannya meski hati mereka menginginkannya.”
Dalam pernyataannya, Chan menyebutkan contoh Myanmar dan Cina, negara-negara yang dulunya dijauhi pergaulan dunia.
Meski memberikan penjelasan panjang-lebar dalam pernyataan tertanggal 20 Oktober 2013, keputusan universitas memberikan gelar doktor bagi pemimpin Korea Utara itu dikecam banyak warga Malaysia. Beberapa di antaranya menyebut pemberian gelar tersebut sebagai penghinaan dan memalukan bagi kalangan akademisi. Ada juga yang menyebutkan universitas tersebut hanya mencari popularitas. HELP pernah memberikan beasiswa penuh bagi seorang anak jenius Singapura yang berusia 10 tahun pada 2010
IBTIMES | NATALIA SANTI
Berita Terkait
Akil Ditangkap, Warga Sumba Gelar Tari Ronggeng
Mobil Mewah Adik Atut Sering Ngebut Malam Minggu
Adik Ratu Atut, Sang Gubernur Jenderal Banten
Adik Atut Dicokok, Awal Runtuhnya Dinasti Banten
Adik Ratu Atut Hindari Sorotan Media