TEMPO.CO, Santiago – Hasil investigasi pada kecelakaan kereta di Spanyol, Rabu pekan lalu, mengungkap, sang masinis tengah sibuk bertelepon kala kecelakaan terjadi. Masinis kereta api berkecapatan tinggi itu sedang menanggapi panggilan telepon dari perusahaan kereta api.
“Dalam sebuah pernyataan resmi, pengadilan yang menangani kasus ini mengatakan, Francisco Garzón, sang masinis, menerima panggilan dari perusahaan kereta api nasional Spanyol, Renfe. Melalui telepon, Renfe mengkomunikasikan masalah rute yang harus Garzón ambil untuk tiba di tujuan, Ferrol,” tulis laman The Guardian,hari ini.
Percakapan yang berlatar belakang kebisingan ini terekam dalam kotak hitam kereta. Seseorang di ujung telepon terdengar tengah memberi instruksi kepada Garzón mengenai rencana pengambilan rute kereta.
Selain itu, kotak hitam juga mengungkap, kereta yang berkecepatan 192 km/jam ini hanya melambatkan kereta sampai 153 km/jam di tikungan. Padahal, batas kecepatan di tikungan adalah 80 km/jam. Dari situ juga terungkap, rem baru diaktifkan hanya beberapa detik sebelum kecelakaan. Tentu saja, hal ini tidak bisa memperlambat kecepatan kereta yang terlalu tinggi.
Bukti ini memberikan pandangan baru untuk penyelidikan. Sebelumnya, Garzón adalah satu-satunya pihak yang dianggap bertanggungjawab atas kecelakaan yang menewaskan lebih dari 70 orang ini. Bukti ini mengungkap, bahwa renfe, selaku perusahaan kereta nasional, juga turut andil.
Mengutip sumber-sumber polisi dan pengadilan, kantor berita Spanyol melaporkan, Garzón mengakui bahwa ia bertindak serampangan. Namun, versi lain mengungkap, kala itu ia merasa sedikit kebingungan dengan rute yang akan ia tempuh.
THE GUARDIAN | ANINGTIAS JATMIKA
Terhangat:
Ahok vs Lulung | Anggita Sari | Bisnis Yusuf Mansur
Baca Juga:
Jenderal Ini Akan Menikahi Bella Saphira
Profil Lulung Lunggana, Bisnis Keras di Tanah Abang
Staf SBY: Blusukan Itu untuk Pengangguran