TEMPO.CO, Baghdad - Ledakan bom menghantam sejumlah kota di Irak, Baghdad, Kirkuk, Mosul, Tarmiyah, dan tempat-tempat lainnya menyebabkan sedikitnya 38 orang tewas dan melukai lebih dari 120 orang. Hal tersebut disampaikan petugas keamanan dan medis setempat, Rabu, 15 Mei 2013.
Setidaknya 14 orang dilaporkan tewas dan 47 lainnya cedera akibat serangkaian ledakan bom mobil di kawasan yang dihuni warga Syiah di Bagdad, termasuk di Distrik Kadhimiya dan Kota Sadr, Mashtal, Baghdad, Jadida.
Pejabat kepolisian dan kesehatan mengatakan, serangan mematikan juga berlangsung di dekat halte bus di Kota Sadr menyebabkan sedikitnya tujuh orang meninggal dan 20 lainnya cedera.
Menurut sejumlah pejabat Irak, total bom yang menghantam Bagdad berjumlah 11, sebagaimana terjadi di Kirkuk dan Tarmiyah. Sebelumnya, Rabu, 15 Mei 2013, setidaknya 10 orang tewas ketika dua bom mobil meledak di dekat gedung pemerintahan di Kirkuk.
Kirkuk adalah kota yang didiami berbagai suku Arab, Kurdi, dan keturunan Turki yang semuanya mengklaim memiliki kawasan kaya minyak. Suku Kurdi menginginkan kawasan tersebut masuk dalam wilayah otonomi yang mereka tuntut, namun suku Arab dan keturunan Turki menolak.
Di Tarmiyah, kota terletak di sebelah utara Bagdad, seorang pelaku bom bunuh diri menyerang kantor polisi dengan sepeda motor, menyebabkan seorang polisi tewas dan melukai empat orang lainnya. Sementara bom jalan raya meledak di Kota Mosul, sebelah utara Irak, menewaskan polisi dan melukai dua anggota lainnya.
Kekerasan di Irak mulai menurun yang mencapai puncaknya pada 2006 dan 2007, namun kekerasan mematikan marak kembali menewaskan lebih dari 200 orang pada empat bulan terakhir ini.
Omar Al Saleh, koresponden Al Jazeera, melaporkan dari Erbil, Irak, mengatakan, insiden ledakan bom sepertinya terus meningkat. "Sedikitnya enam bom mobil meledak di berbagai kota di Irak, termasuk Bagdad. Hal tersebut membuktikan kondisi keamanan di Irak memburuk," ujar Saleh.
AL JAZEERA | CHOIRUL