TEMPO.CO, Kabul - Pejabat senior Amerika dan Afghanistan bertemu di Kabul, Sabtu 11 Mei 2013, untuk membicarakan rincian dari perjanjian yang ditandatangani tahun lalu tentang masa depan komitmen Amerika Serikat untuk Afghanistan.
Strategic Partnership Agreement, ditandatangani Mei 2012 oleh Presiden AS Barack Obama dan Presiden Afghanistan Hamid Karzai. Kesepakatan itu mengatur seperangkat prinsip dan komitmen umum hubungan antara Washington dan Kabul setelah 2014, ketika pasukan tempur asing ditarik dari negara ini.
Pertemuan yang dilakukan antara Wakil menteri Luar Negeri Amerika William Burns dan Menteri Luar Negeri Afganistan Zalmai Rasoul itu merupakan putaran kedua mengenai negosiasi bagaimana menerapkan perjanjian itu.
Kesepakatan itu akan menguraikan apa saja komitmen Washington untuk Afganistan selama 10 tahun ke depan serta harapan-harapan terhadap pemerintahan di Kabul. Termasuk soal pemilihan presiden yang bebas dan adil tahun depan, janji untuk memerangi korupsi, meningkatkan efisiensi dan melindungi hak asasi manusia, termasuk hak-hak perempuan.
Termasuk dalam perjanjian itu adalah kemungkinan soal jumlah dana yang disediakan Amerika kepada pasukan keamanan Afganistan. Kedua negara juga masih berselisih soal perjanjian terpisah yang melindungi pasukan AS yang akan tersisa di sana sebanyak 10.000 tentara AS dari tuntutan hukum, setelah terjadi penarikan terakhir di tahun 2014.
Dalam sambutan sebelum pembicaraan, Burns menyampaikan janji bahwa Washington akan tetap mendukung Afganistan dan pasukan keamanan nasional setelah 2014 dan misi pasukan tempur internasional berakhir. Namun kesepakatan itu memungkinkan kedua negara untuk keluar dari perjanjian tersebut dengan pemberitahuan satu tahun sebelumnya, yang berarti bahwa penerus Karzai dalam pemilihan presiden tahun depan bisa tak meneruskan kesepakatan tersebut.
Para diplomat AS menambahkan, dalam soal keamanan, Washington sudah berada dalam jalur untuk mentransfer penuh kontrol keamanan negara itu kepada pasukan Afganistan pada akhir tahun ini. Ada 350.000 Pasukan Keamanan Nasional Afganistan di seluruh negeri, walaupun ada kritik bahwa pelatihan terhadap mereka, yang jarang berlangsung lebih dari dua bulan, tidak memadai. Karzai juga sering mengeluhkan kurangnya peralatan militer untuk pasukannya.
Guardian | Abdul Manan