TEMPO.CO, New York - Bekas Perdana Menteri Israel, Ehud Olmert, Ahad, 28 April 2013, mengatakan, program nuklir Iran tidak mengalami kemajuan selama beberapa tahun ini. "Kalau dianggap sebagai ancaman, itu berlebihan," ujar Olmert seperti dikutip Ynet.
Berbicara dalam konferensi tahunan Yerusalem Post di New York, Amerika Serikat, Olmert menerangkan, "Iran dinilai telah melanggar garis merah seperti yang dikatakan oleh Perdana Menteri Benjamin Netanyahu saat di PBB," kata Olmert.
Menurut Olmert, seperti dilaporkan oleh Ynet, menganggap program nuklir ancaman adalah "sesuatu yang berlebihan".
Mantan perdana menteri yang diturunkan di tengah jalan itu pernah mengatakan pada 2008 hingga akhir 2009, Iran akan memiliki kapasitas menerapkan program nuklir. "Saat itu kami memang serius. Tetapi, hingga pertengahan 2013, mereka masih belum melakukan apa-apa," ujarnya.
Meski demikian, tulis media online ini, Iran harus mempertimbangkan pernyataan Amerika Serikat bahwa negeri itu akan melakukan segala sesuatu guna memastikan Iran tak mencapai kemampuan mengembangkan nuklir.
AL ARABIYA | CHOIRUL
Topik terhangat:
Gaya Sosialita | Susno Duadji | Ustad Jefry | Caleg | Ujian Nasional
Baca juga
Inilah Dinasti Politik Partai Demokrat
Susno Duadji Buron
Jika Susno Ditetapkan Buron, Kedaluwarsa 18 Tahun
Casillas ke Arsenal Jika Mourinho Masih di Madrid
Kejagung Buru Buronan Susno Duadji