TEMPO.CO, Pyongyang - Korea Utara menolak permintaan paksa Korea Selatan agar negeri itu mengoperasikan kembali Kaesong, kawasan industri yang dibangun oleh kedua negara. Demikian ditulis kantor berita Yonhap.
Seperti dikutip Yonhap, Jumat, 26 April 2013, Komisi Pertahanan Nasional Korea Selatan membenarkan bahwa Utara telah menyampaikan penolakannya.
Seoul, pada Kamis, 24 April 2013, memberikan batas waktu 24 jam kepada Utara untuk melakukan perundingan mengenai kompleks industri Kaesong. Namun Korea Selatan tak menyampaikan sikap jelas jika Pyongyang menolak batas waktu yang ditentukan.
"Jika pasukan boneka Korea Selatan memperburuk situasi, hal itu akan kembali kepada sikap kita untuk mengambil langka-langkah serius, final, dan mutlak," tulis Yonhap mengutip pernyataan Komisi Pertahanan Korea Utara.
Korea Utara telah menarik 53 ribu pekerjanya dari kompleks industri Kaesong, menyusul ketegangan militer antar-dua negara dalam bulan ini. Sehari sebelumnya, Kamis, 25 April 2013, Seoul mengancam akan membuat "kuburan massal" jika Utara menolak usul untuk berunding soal Kaesong.
Kaesong, sebuah kawasan industri yang dibangun kedua negara di wilayah Korea Utara, merupakan simbol kerja sama penyatuan Korea. Di kawasan ini, saat ini, masih ada 176 staf Korea Selatan. Dalam kondisi normal, Korea Selatan menempatkan 850 personelnya di sana.
Sejumlah perusahaan Korea Selatan yang beroperasi di kawasan ini berjanji akan tetap tinggal di sana dan berjuang mempertahankan investasinya di Kaesong apa pun keputusan Seoul. "Kami memutuskan untuk mempertahankan kompleks industri Kaesong, apa pun yang terjadi akan kami hadapi," kata juru bicara perusahaan Korea Selatan, Ok Sung-Seok.
AL JAZEERA | CHOIRUL
Berita Terpopuler:
Ustad Jefry Al Buchori Tutup Usia di Pondok Indah
Ustad Uje Kecelakaan Usai Ngopi di Kemang
Motor Gede Ustad Uje Terlempar 20 Meter
Ustad Uje Terpelanting Usai Tabrak Pohon Palem
Ustad Uje Bakal Disalatkan di Masjid Istiqlal