TEMPO.CO, Boston - Dzhokhar, tersangka peledak bom Boston Marathon, mengatakan kepada penyidik bahwa serangan bom pekan lalu itu dilakukan karena ia dipengaruhi oleh perang Afganistan dan Irak.
"Keterangan Dzhokhar itu disampaikan terus terang kepada penyidik setelah melakukan komunikasi terbatas," kata seorang pejabat pemerintahan Amerika Serikat yang tak bersedia disebutkan namanya.
Pria berusia 19 tahun yang juga seorang pegulat ulung itu kini terbaring lemah di rumah sakit setelah mengalami luka tembak di bagian lehernya. Dia dicokok petugas keamanan, Jumat, 19 April 2013, waktu setempat.
Banyak orang tak yakin bagaimana pria yang dikenal periang di kampung halamannya itu bisa terlibat dalam pengeboman di Boston, Amerika Serikat.
Jika tuduhan jaksa federal Amerika Serikat terbukti, si periang ini bakal meringkuk di bui dalam waktu panjang. Sebab, dia dianggap telah berkonspirasi menggunakan senjata pemusnah massal dan menyebabkan kematian serta kerusakan sejumlah gedung.
CNN | CHOIRUL
Topik terhangat:
Caleg | Ujian Nasional | Bom Boston | Lion Air Jatuh | Preman Yogya
Berita lainnya:
Lewat Twitter, SBY Umumkan Kenaikan BBM
Jokowi: MRT Seperti Mencabut Kumis Harimau
Begini Cara Jenderal Djoko Cuci Uang
Bayern Hancurkan Barcelona 4-0
Rumah Susno Duadji di Bandung Dikepung
Uneg-uneg Perdana @SBYudhoyono