Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Balita Afganistan Berbagi Ruang Sel dengan Ibu

image-gnews
whitneys-corner.livejournal.com
whitneys-corner.livejournal.com
Iklan

TEMPO.CO, Kabul-Bagh Badam adalah penjara perempuan di Afganistan. Selama ini, Bagh Badam tertutup dari pemberitaan. Tak ada yang mengetahui situasi di balik sel itu. Hingga sejumlah kamera dipasang di sana.

Ternyata tidak cuma napi perempuan saja yang mendekam dalam bui. Setidaknya ada 62 balita yang ikut meringkuk bersama ibunya di sana. Sebut saja Nuria. Napi perempuan ini melahirkan anak lelakinya di dalam penjara. Dan sekarang mereka berbagi sel dengan narapidana lainnya.

Kebanyakan perempuan beranak di penjara Bagh Badam mendapatkan hukuman karena ingin bercerai dari suami mereka. Alih-alih mengabulkan permohonan talak, pengadilan malah memenjarakan mereka. Pernikahan mereka sendiri banyak yang berdasarkan penjodohan oleh orangtua, bukan berdasarkan cinta.

Seperti yang dialami Nuria. Sebelum menikah, ia telah mengatakan ke ayahnya bila mencintai lelaki lain. Namun sang bapak tak mempedulikannya, bahkan mengancam membunuh Nuria bila menolak menikah.

"Waktu saya ke pengadilan, hakim menolak permohonan perceraian saya," kata Nuria di Mail Online, Selasa, 9 April 2013. "Mereka malah mendenda saya karena kabur dari rumah."

Kisah lain dialami Aida, napi yang tengah hamil tujuh bulan. Aida dipenjara karena kabur dari rumah, dan berusaha kembali ke orangtuanya. "Suami saya pecandu narkoba," kata Aida. Di pengadilan, Aida menuntut perceraian. Namun sama seperti Nuria, ia malah dikenakan denda dan hukuman enam tahun penjara.

"Waktu saya kembali untuk banding, hukuman malah ditambah menjadi penjara tujuh tahun," ujar Aida.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Beberapa waktu terakhir ini, Afganistan memang telah mengeluarkan Undang-Undang Penghapusan Kekerasan terhadap Perempuan. Bahkan pemerintah telah mendirikan sekolah untuk nak perempuan. Namun menurut sejumlah aktivis, nasib perempuan di negeri itu tidak banyak berubah.

Apalagi Presiden Hamid Karzai mengeluarkan pernyataan bila perempuan harus keluar rumah bersama suami mereka. Aturan yang membuat situasi kembali ke masa Taliban.

Pengadilan Afganistan pun sering menjatuhi hukuman bagi perempuan yang melarikan diri dari rumah atau berniat kawin lari. Meski perbuatan itu tidak melanggar hukum. Menurut majelis hakim, para perempuan ini berniat melakukan zina. "Bahkan perbuatan itu disebut kejahatan moral," tulis laporan UNAMA.

Kata Zubaida Akbar, aktivis perempuan, sejumlah hal memang telah berubah di Afganistan. cara berpakaian para perempuan juga mengalami pergeseran. Tapi semua itu hanya perubahan di permukaan saja. "Tapi kalau digali lebih dalam lagi, sama sekali tidak ada yang berubah," kata Akbar.

MAIL ONLINE | CORNILA DESYANA



Topik Terhangat:

Serangan Penjara Sleman || Harta Djoko Susilo || Nasib Anas


Baca juga:
Jejak Margaret Thatcher di Indonesia

Artikel tentang Thatcher Dibanjiri Hujatan

Kutipan Fenomenal Margaret Thatcher

Diingatkan Korut, Kedutaan Asing di Pyongyang Cuek

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Serangan Sadis ISIS di Masjid Syiah Afganistan, 28 OrangTewas

26 Agustus 2017

Pasukan kepolisian Afghanistan berusaha menolong seorang anak kecil usai terjadinya aksi bom bunuh diri dan bentrokan antara pasukan Afghanistan dan gerilyawan di sebuah masjid Muslim Syiah di Kabul, Afghanistan, 25 Agustus 2017. Serangan tersebut terjadi saat jamaah menjalankan ibadah shalat subuh. REUTERS
Serangan Sadis ISIS di Masjid Syiah Afganistan, 28 OrangTewas

Empat orang milisi ISIS melakukan serangan beruntun berupa ledakan bom bunuh diri dan rentetan tembakan di masjid Syiah di Kabul. Sebanyak 28 orang tewas.


Ubah Pendirian, Donald Trump Akan Tambah Pasukan ke Afganistan

22 Agustus 2017

Ekspresi Presiden AS, Donald Trump saat menjawab pertanyaan media saat berada di pesawat kenegaraan Air Force One dalam perjalanannya menuju Palm Beach, beberapa jam sebelum memerintahkan serangan ke Suriah, 6 April 2017. AP Photo
Ubah Pendirian, Donald Trump Akan Tambah Pasukan ke Afganistan

Donald Trump memastikan akan menambah jumlah tentara Amerika Serikat ke Afganistan dalam pidato pada Senin malam


Rusia Diduga Pasok Senjata ke Taliban di Afganistan, Ini Buktinya

26 Juli 2017

Senjata Taliban yang diduga dipasok oleh Rusia. Cnn.com
Rusia Diduga Pasok Senjata ke Taliban di Afganistan, Ini Buktinya

Rusia diduga kuat menjadi pemasok senjata canggih bagi gerilyawan Taliban di Afghanistan


Ledakan Bom Bunuh Diri di Afganistan, 13 Orang Tewas

28 Mei 2017

Ledakan Bom Bunuh Diri di Afganistan, 13 Orang Tewas

Semua korban akibat bom bunuh diri di Afganistan dilarikan ke rumah sakit terdekat.


Pemimpin ISIS di Afganistan Tewas Dibunuh Koalisi AS

8 Mei 2017

Abdul Hasib, pemimpin ISIS. twitter.com
Pemimpin ISIS di Afganistan Tewas Dibunuh Koalisi AS

Pemimpin ISIS Afganistan Abdul Hasib, tewas dalam sebuah operasi pasukan koalisi AS dan Afganistan


ISIS Mengaku Bertanggung Jawab atas Ledakan Hebat di Kabul

3 Mei 2017

Pasukan keamanan Afghanistan menyisir lokasi serangan bom di Kabul, Afganistan, 3 Mei 2017. Serangan bom bunuh diri di dekat gedung Kedubes AS ini  menewaskan 8 warga sipil dan 3 tentara AS. REUTERS/Omar Sobhani
ISIS Mengaku Bertanggung Jawab atas Ledakan Hebat di Kabul

Setidaknya delapan warga sipil Afganistan tewas dan 22 korban lainnya luka-luka, termasuk tiga anggota militer Amerika Serikat.


Ledakan Hebat Menghantam Kabul, Konvoi NATO Jadi Sasaran

3 Mei 2017

Ledakan yang terjadi dekat iring-iringan kendaraan militer NATO di Kabul, Afganistan, 3 Mei 2017. Twitter.com
Ledakan Hebat Menghantam Kabul, Konvoi NATO Jadi Sasaran

Ledakan hebat menghantam Kabul, ibu kota Afganistan dan menewaskan beberapa


Taliban Membunuh 8 Polisi Afganistan  

25 April 2017

Milisi Taliban membawa senjata berat saat berjaga berjaga-jaga ketika pemimpin senior Taliban Mullah Abdul Manan Niazi, memberikan pidato kepada pejuang, di distrik Shindand Afghanistan, 27 Mei 2016. AP/Allauddin Khan
Taliban Membunuh 8 Polisi Afganistan  

Serangan Taliban yang menewaskan delapan polisi Afganistan bersamaan dengan kunjungan Menteri Pertahanan Amerika Serikat James Mattis ke Afganistan.


Kronologi Teror Taliban Tewaskan 140 Prajurit Afganistan  

23 April 2017

Anggota Tentara Nasional Afganistan menghadiri upacara wisuda kelulusan di Akademi Militer Afganistan di Kabul, Afganistan, 24 Januari 2016. AP/Rahmat Gul
Kronologi Teror Taliban Tewaskan 140 Prajurit Afganistan  

Serangan Taliban ke markas militer Afghanistan mengagetkan para prajurit. Mereka bingung dan sempat dilarang menembak. Berikut kronologis.


Taliban Serang Markas Militer Afganistan, 140 Prajurit Tewas  

22 April 2017

Ilustrasi. zimbio.com
Taliban Serang Markas Militer Afganistan, 140 Prajurit Tewas  

Milisi Taliban menyerang markas tentara Afganistan di provinsi Balkh saat sembahyang Jumat, 140 prajurit Afganistan tewas dan 160 orang terluka.