TEMPO.CO, Pyongyang - Amarah Korea Utara benar-benar mendidih. Tak hanya mengancam serangan militer terhadap Korea Selatan, negeri itu juga mulai menarik seluruh pekerjanya dari kawasan industri bersama di Kaesong.
Kawasan ini semula diperuntukkan sebagai pusat pertumbuhan ekonomi negara yang dibangun bersama seterunya, Korea Selatan. Namun kini kegiatan tersebut dihentikan.
Kantor berita Korea Selatan, Yonhap, melaporkan bahwa buruh Korea Utara tidak diperkenankan bekerja di kawasan kompleks industri gabungan Kaesong, sehari setelah Pyongyang menyatakan menarik seluruh pekerja dan menangguhkan operasi tanpa batas. Penutupan kawasan ini untuk pertama kalinya terjadi sejak kompleks industri bersama itu mulai beroperasi pada 2004.
Seorang pejabat Korea Selatan tidak bersedia memberikan komentar atas laporan Yonhap edisi Selasa, 9 April 2013. "Otoritas sedang melakukan investigasi," kata pejabat yang tak disebutkan namanya.
Kompleks Kaesong mempekerjakan sekitar 50 ribu warga Korea Utara, dan menjadi salah satu sumber ekonomi negeri itu. Secara keseluruhan, di dalam kompleks tersebut terdapat 123 perusahaan Korea Selatan dengan penghasilan lebih dari US$ 80 juta (Rp 779 miliar) per tahun.
Pada Senin, 8 April 2013, seperti dikutip kantor berita KCNA, pejabat senior Korea Utara, Kim Yang Gon, mengatakan bahwa Korea Utara akan memutuskan kawasan tersebut kelak dioperasikan kembali atau tidak.
AL JAZEERA | CHOIRUL