TEMPO.CO, Doha - Wakil oposisi Suriah hadir untuk pertama kalinya pada pertemuan puncak Liga Arab yang dibuka di Qatar pada hari Selasa. Kehadiran ini menjadi simbol dukungan diplomatik penting bagi mereka untuk memerangi rezim Presiden Bashar Al-Assad. Bendera mereka berkibar sejajar dengan bendera negara-negara Arab lainnya.
Mamasuki ruangan acara disertai dengan tepuk tangan, delegasi yang dipimpin oleh Mouaz al-Khatib--mantan presiden dari aliansi oposisi utama Koalisi Nasional Suriah yang didukung Barat--mengambil tempat yang disediakan untuk Suriah. Mereka datang dengan undangan khusus Emir Qatar, Sheik Hamad bin Khalifa Al Thani.
Al-Khatib menggunakan forum ini untuk menyerukan peran Amerika Serikat yang lebih besar dalam membantu pemberontak. Ia juga mengatakan bahwa dirinya telah mengajukan permohonan kepada Menteri Luar Negeri John Kerry untuk mempertimbangkan penggunaan rudal Patriot NATO di Turki dalam rangka membantu pertahanan wilayah utara dari serangan pasukan Assad.
Keputusan untuk memberikan kursi Suriah kepada kubu oposisi itu berdasar rekomendasi dari menteri luar negeri negara-negara Arab. Liga Arab pada tahun 2011 menangguhkan keanggotaan Suriah sebagai hukuman atas tindakan keras rezim terhadap pemberontak.
Emir Qatar, yang memimpin KTT, mengatakan, oposisi Suriah layak merepresentasikan rakyat Suriah karena dukungan luas mereka di dalam dan di luar negeri. "Peran bersejarah mereka telah diasumsikan mampu memimpin revolusi dan mempersiapkan pembangunan Suriah yang baru," katanya.
Al-Khatib dalam pertemuan ini berterima kasih kepada Liga Arab karena memberikan kursi kepada oposisi. "Ini adalah bagian dari pemulihan legitimasi bahwa masyarakat Suriah telah lama dirampok," katanya.
Dia menyesalkan kelambanan pemerintah asing, tanpa menyebutkan nama, terhadap krisis Suriah, dan berbicara secara emosional atas penderitaan warga sipil di negaranya. "Saya menyampaikan kepada Anda salam dari anak yatim, janda, yang terluka, yang ditahan, dan tunawisma," kata Al-Khatib dalam pertemuan di sebuah gedung mewah di Doha.
Di Damaskus, pemerintah mengecam langkah Liga Arab yang mengizinkan oposisi mengambil tempat pada KTT Doha. Mereka menyebut Liga Arab "menjual identitas Arab demi menyenangkan Israel dan Amerika Serikat."
"Liga Arab telah meluluhlantakkan semua piagam dan perjanjian untuk menjaga keamanan Arab, dan keputusan memalukan itu telah diambil bagi rakyat Suriah sejak awal krisis sampai sekarang. Mereka telah menukar identitas Arab dengan Zionis-Amerika," demikian tertulis dalam sebuah editorial di surat kabar Al-Thawra, mengutip juru bicara pemerintah.
"Pemerintah Suriah sepenuhnya menyadari bahwa ini bukan pertemuan puncak Arab, dan Arabisme tak berarti apa-apa tanpa Suriah," katanya, seraya menambahkan bahwa mengakui oposisi sama dengan "melegitimasi tindakan teroris yang dilakukan terang-terangan, juga terang-terangan melawan rakyat Suriah."
REUTERS | TRIP B