Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pyongyang Potong Saluran Terakhirnya dengan Seoul

Editor

Abdul Manan

image-gnews
Meski dalam cuaca yang sangat dingin, dua orang serdadu penjaga perbatasan Korea Selatan tetap bersiaga mengawasi wilayah yang memisahkan negara tersebut dengan seterunya, Korea Utara, di Yoncheon, Korea Selatan. Para serdadu ini telah diperintahkan untuk sigap menyerang balik, jika ada satu tindakan kecil dari pihak Korea Utara di wilayah tersebut. REUTERS/Kim Hong-Ji
Meski dalam cuaca yang sangat dingin, dua orang serdadu penjaga perbatasan Korea Selatan tetap bersiaga mengawasi wilayah yang memisahkan negara tersebut dengan seterunya, Korea Utara, di Yoncheon, Korea Selatan. Para serdadu ini telah diperintahkan untuk sigap menyerang balik, jika ada satu tindakan kecil dari pihak Korea Utara di wilayah tersebut. REUTERS/Kim Hong-Ji
Iklan

TEMPO.CO, Pyongyang - Korea Utara memutus jalur komunikasi militer terakhir yang tersisa dengan Korea Selatan, Rabu 27 Maret 2013. Pyongyang menuduh Presiden Korea Selatan Park Geun-hye mengikuti kebijakan garis keras seperti pendahulunya yang disebut Pyongyang sebagai penyebab berkepanjangannya ketegangan dua Korea.

Di tengah ketegangan paska uji nuklir ketiga Korea Utara bulan lalu dan keluarnya sanksi PBB, Pyongyang telah menutup hotline Palang Merah dengan Korea Selatan dan jalur komunikasinya dengan komando militer Amerika Serikat di Korea Selatan.

Dibanding sebelumnya, pemutusan hotline militer hari ini dianggap lebih berdampak serius oleh Seoul. Sebab, kedua Korea telah menggunakan empat saluran telepon itu untuk mengontrol lalu lintas pekerja dan kargo yang setiap hari melintas ke kota di perbatasan Korea Utara, Kaesong.

Kedua negara menjalankan kawasan industri bersama di Kaesong, yang menjadi simbol terakhir kerjasama dua Korea yang selamat dari ketegangan politik dua negara dalam beberapa tahun terakhir. Para pejabat Seoul mengatakan, 887 pekerja Korea Selatan berada di Kaesong.

Hingga Rabu, kata pejabat Korea Selatan, lalu lintas di perbatasan itu masih berjalan normal. Ini menunjukkan bahwa militer Korea Utara tidak melangkah jauh dengan menghentikan pertukaran ekonomi lintas-perbatasan itu.

Sebelum penutupan saluran itu, Pyongyang sudah mengirim pesannya kepada Seoul. "Tidak ada lagi saluran dialog dan komunikasi yang berarti antara DPRK dengan AS dan antara Utara dan Selatan," kata pernyataan dari Korea Utara yang dikirim ke militer Korea Selatan melalui telepon dan kemudian disiarkan oleh kantor berita resmi Korea Utara.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Tidak kata-kata, hanya senjata yang bisa berfungsi bagi AS dan 'pasukan boneka'-nya, Korea Selatan," kata pernyataan itu. DPRK adalah singkatan dari Republik Demokratik Rakyat Korea, nama resmi Korea Utara.

Tindakan Korea Utara ini dilakukan sehari setelah pemimpin militer Korea Utara memerintahkan semua rudal dan unit artilerinya untuk berada di tingkat "kewaspadaan tertinggi" dan siap untuk menyerang Amerika Serikat dan Korea Selatan. Korea Utara juga juga berjanji untuk mengambil "tindakan militer substansial" untuk membalas latihan militer gabungan AS-Korea Selatan, yang melibatkan pesawat pengebom Amerika B-52 di atas Korea Selatan.

Ancaman ini merupakan bagian dari ketegangan di Semenanjung Korea setelah Korea Utara melakukan ujicoba peluncuran roket Desember tahun lalu, dan ujicoba nuklirnya yang ketiga pada 12 Februari 2013 lalu. Dewan Keamanan PB mengeluarkan resolusi baru, memperketat sanksi terhadap Pyongyang akibat dua ujicoba ini.

Bukannya mematuhi resolusi, Pyongyang malah mengancam akan menyerang AS dan Korea Utara. Korea Utara menilai dua negara ini yang aktif menggalang adanya resolusi baru untuk menekan Pyongyang, yang disebutnya sebagai bentuk sikap permusuhan.

New York Times | Abdul Manan

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Keamanan Google Chrome Kembali Diperbarui Cegah Bug Zero-day

6 Februari 2021

Google Chrome. (google.com)
Keamanan Google Chrome Kembali Diperbarui Cegah Bug Zero-day

Google mengeluarkan pembaruan keamanan untuk Chrome berupa patch untuk mengatasi kerentanan di peramban tersebut.


Eks Dubes Korea Utara yang Membelot Blak-blakan Soal Senjata Nuklir

3 Februari 2021

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un melambai saat upacara Kongres Partai Buruh ke-8 di Pyongyang, Korea Utara 14 Januari 2021.[KCNA melalui REUTERS]
Eks Dubes Korea Utara yang Membelot Blak-blakan Soal Senjata Nuklir

Ia yakin Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un tidak akan menyerahkan persenjataan nuklirnya.


Eks Dubes Korea Utara Untuk Kuwait Kabur ke Korea Selatan

25 Januari 2021

Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un menghadiri pertemuan majelis politik Komite Sentral Partai Buruh Korea, di Korea Utara, dalam foto yang dirilis pada 14 Agustus 2020. Dalam pertemuan tersebut, Kim mengatakan bahwa akan menutup perbatasannya dan menolak bantuan dari luar negeri karena telah melakukan kampanye anti virus yang agresif. KCNA via REUTERS
Eks Dubes Korea Utara Untuk Kuwait Kabur ke Korea Selatan

Mantan duta besar Korea Utara untuk Kuwait Ryu Hyun Woo memutuskan kabur ke Korea Selatan bersama keluarganya.


Kim Jong Un Hukum Berat Warga Korea Utara yang Nikmati Hiburan Korea Selatan

20 Januari 2021

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un melambai saat upacara Kongres Partai Buruh ke-8 di Pyongyang, Korea Utara 14 Januari 2021.[KCNA melalui REUTERS]
Kim Jong Un Hukum Berat Warga Korea Utara yang Nikmati Hiburan Korea Selatan

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un memberlakukan denda atau penjara bagi siapa pun yang ketahuan menikmati hiburan Korea Selatan atau meniru aksennya.


Tahun Baru 2021, Kim Jong Un Pilih Tulis Surat Untuk Rakyatnya

2 Januari 2021

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menghadiri pertemuan Biro Politik Komite Sentral ke-7 Partai Pekerja di Pyongyang, Korea Utara, 30 Desember 2020. Langkah pertama Kim di awal 2021 akan menjadi sinyal pendekatan pertamanya terhadap presiden terpilih Amerika Serikat (AS), Joe Biden. KCNA/via REUTERS
Tahun Baru 2021, Kim Jong Un Pilih Tulis Surat Untuk Rakyatnya

Dalam surat itu, Kim Jong Un mengucapkan terima kasih kepada rakyatnya karena telah mempercayai dan mendukungnya di masa-masa sulit.


Tujuh Negara Tuding Korea Utara Manfaatkan Pandemi Untuk Langgar HAM Warganya

12 Desember 2020

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, tersenyum saat melihat salah satu rumah saat memeriksa lokasi rekonstruksi di daerah yang dilanda topan di Provinsi Hamgyong Selatan, Korea Utara, 14 Oktober 2020. Kim Jong Un menjadi sorotan dunia saat  dirinya menangis di tayangan televisi pada akhir pekan lalu. KCNA via REUTERS
Tujuh Negara Tuding Korea Utara Manfaatkan Pandemi Untuk Langgar HAM Warganya

Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pun menggelar rapat membahas pelanggaran hak asasi manusia (HAM) di Korea Utara ini


Cina Dikabarkan Beri Vaksin COVID-19 Eksperimental ke Kim Jong Un

2 Desember 2020

Cina Dikabarkan Beri Vaksin COVID-19 Eksperimental ke Kim Jong Un

Korea Utara dikabarkan telah menerima vaksin COVID-19 eksperimental dari Cina. Bahkan, Kim Jong Un dikabarkan sudah memakainya.


Peretas Korea Utara Targetkan Pembuat Vaksin Covid-19 AstraZeneca

30 November 2020

Vaksin Covid-19 AstraZeneca. REUTERS/Dado Ruvic
Peretas Korea Utara Targetkan Pembuat Vaksin Covid-19 AstraZeneca

Para peretas menyamar sebagai perekrut di situs jejaring LinkedIn dan WhatsApp untuk mendekati staf AstraZeneca.


Cegah Covid-19, Korea Utara Tambah Pos Jaga di Perbatasan

29 November 2020

Cegah Covid-19, Korea Utara Tambah Pos Jaga di Perbatasan

Pemerintah Korea Utara menambah jumlah pos penjagaannya dan membangun tembok pertahanan di perbatasannya guna mencegah masuknya virus corona.


Militer Korea Utara Diduga Latih Lumba-lumba Kamikaze

23 November 2020

Foto dokumentasi militer Rusia. Tahun lalu, tiga lumba-lumba ini menghilang di musim kawin untuk mencari pasangan, tetapi kembali ke pangkalan sesudahnya. Dailymail.co.uk
Militer Korea Utara Diduga Latih Lumba-lumba Kamikaze

'Karamba' khusus untuk program pelatihan militer mamalia laut seperti lumba-lumba terekam dalam citra satelit Sungai Taedong.