TEMPO.CO, Kabul — Presiden Afganistan Hamid Karzai menuduh Taliban bekerja sama dengan Amerika Serikat untuk meyakinkan rakyat bahwa situasi kekerasan akan memburuk jika pasukan asing meninggalkan negeri itu.
Dua peristiwa ledakan bom bunuh diri terjadi Sabtu kemarin, menjelang kedatangan Menteri Pertahanan Amerika Serikat Chuck Hagel ke Afganistan. Menurut Karzai, lokasi serangan dekat Kedutaan Besar Amerika itu seolah ingin memperlihatkan kepada dunia bahwa pasukan internasional masih diperlukan untuk menjaga perdamaian setelah misi tempur mereka berakhir tahun 2014.
Tuduhan itu disampaikan Karzai di sela-sela pidatonya tentang kondisi perempuan Afganistan, yang disiarkan dalam tayangan televisi nasional, Minggu. Saat ini Afganistan sedang merundingkan pakta dengan Amerika Serikat soal kehadiran pasukan Amerika untuk jangka panjang.
Sembilan belas warga Afganistan, termasuk delapan anak-anak, tewas dalam serangan bom bunuh diri di Kabul dan Provinsi Khost di sebelah timur. Seorang kontraktor Amerika tewas dan empat tentara cedera dalam serangan yang diduga dilakukan tentara Afganistan yang menyerbu markas mereka dan memberondong dengan tembakan, Jumat. Hanya beberapa jam sebelum Hagel tiba.
Tidak jelas apa yang memicu pernyataan Karzai, tapi Presiden Afganistan itu pernah menggunakan komentar-komentar pedas serupa sebagai taktik negosiasi.
AP | NATALIA SANTI