TEMPO.CO, Cape Town - Sekitar 15 ribu buaya pergi dari penangkaran saat badai besar menerjang wilayah Rakwena, Afrika Selatan. Buaya, tak sedikit yang berukuran panjang 4,8 meter, terbawa air bah yang datang berbarengan dengan badai.
Staf di penangkaran Rakwena Crocodile Farm yang terletak dekat perbatasan dengan Botswana ini terpaksa membuka gerbang untuk mencegah gelombang badai menghancurkan properti mereka.
Menurutnya, buaya-buaya yang kabur itu adalah jenis buaya Nil yang terkenal agresif. Buaya ini kemungkinan terbawa air memasuki aliran sungai Limpopo dan menyebarkan. Satu ekor buaya yang diketahui sebagai penghuni penangkaran ini muncul 112,6 km jauhnya di lapangan bermain sebuah sekolah.
Beberapa ribu buaya telah berhasil ditemukan dan diamankan di penangkaran sementara. Namun lebih dari setengah jumlah hewan predator itu masih belum ditemukan.
Zane Langman, mertua Johan Boshoff sang pemilik penangkaran, mengatakan kepada media lokal berhasil menangkap beberapa hewan karnivora itu di malam hari ketika mata mereka bersinar dalam gelap. "Dulu ada hanya beberapa buaya di Limpopo. Sekarang warga menyatakan jumlahnya menjadi banyak," ujarnya.
Hingga saat ini, upaya mengumpulkan kembali buaya-buaya itu terus dilakukan. Selain itu, warga juga diimbau untuk waspada, karena sewaktu-waktu buaya bisa muncul di sekitar mereka.
THE SUN | TRIP B