Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Penduduk Amerika Latin Paling Bahagia di Bumi  

image-gnews
Kolonel Badut,
Kolonel Badut, "Sabrocito," atau berarti Lezat (kiri) menyaksikan sejumlah delegasi tampil dalam parade inaugurasi kongres badut Amerika Latin ke-4 di Guatemala City, Guatemala, Selasa (24/7). Sejumlah badut dari Amerika Tengah, Amerika Selatan dan Karibia berkumpul selama 3 hari di ibukota Guatemala untuk bertukar ide dan menghadiri workshop. AP/Rodrigo Abd
Iklan

TEMPO.CO, Kota Meksiko - Orang-orang yang paling bahagia di dunia ternyata tidak tinggal di Qatar, negeri terkaya. Mereka juga bukan berasal dari Jepang, negara dengan angka harapan hidup tertinggi, atau tinggal di Kanada yang persentase jumlah sarjananya lebih tinggi dari negara mana pun. Sebuah polling atas sekitar 150 ribu orang di seluruh dunia yang diumumkan Rabu, 19 Desember 2012, mengungkapkan tujuh dari 10 negara yang warganya paling gembira di bumi ini ternyata berasal dari Amerika Latin.

Dalam hal kekayaan, ketujuh negara Amerika Latin ini tentu saja jauh dibandingkan dengan negara-negara maju. Malah mereka tergolong miskin. Guatemala misalnya. Puluhan tahun dirobek perang saudara--belakangan malah dikacaukan oleh kejahatan geng kriminal--negara ini memiliki tingkat pembunuhan dalam rumah tangga tertinggi di dunia. Dalam daftar Human Development Index yang dikeluarkan PBB, harapan hidup, tingkat pendidikan, dan pendapatan penduduk Guatemala hanya berada satu tingkat di atas rakyat Irak. Tapi dalam hal emosi positif yang diteliti oleh Gallup Inc.--lembaga riset Amerika Serikat--negara ini berada di urutan ketujuh.

"Di Guatemala, budaya persahabatan menyebabkan orang selalu tersenyum," kata Luz Castillo, pelatih selancar angin berusia 30-an tahun. "Kami dikelilingi oleh alam yang indah, yang memungkin kami mengabaikan semua masalah yang tengah kami hadapi."

Gallup tahun lalu melalukan polling di 148 negara. Di masing-masing negara sekitar 1.000 orang ditanyai: apakah mereka cukup istirahat, diperlakukan sopan, banyak senyum atau tertawa, belajar atau melakukan hal-hal yang menarik, serta merasa gembira di hari sebelumnya.

Di Panama dan Paraguay, 85 persen responden menjawab "ya" untuk kelima pertanyaan tersebut, menempatkan kedua negara itu pada peringkat paling atas. Mereka diikuti oleh El Savador, Venezuela, Trinidad dan Tobago, Thailand, Guatemala, Filipina, Ekuador, dan Kosta Rika. Adapun Indonesia berada para urutan ke-19, sementara Malaysia 13.

Masyarakat dengan emosi postif paling rendah tinggal di Singapura. Beberapa negara maju lain yang juga berada di urutan bawah adalah Jerman dan Prancis. Lalu Amerika Serikat berada para urutan ke-36. Sedangkan negara-negara terkaya di Amerika Latin, Brasil, dan Meksiko, berada di urutan 50-an.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Tanggapan pertama saya adalah hasil polling ini dipengaruhi oleh bias kultural," kata Eduardo Lora, mantan ketua tim analis Inter-American Development Bank. Maksud dia, kultur di Amerika Latin untuk selalu memberikan pernyataan positif membuat kebanyakan responden mengabaikan perasaan mereka yang sebenarnya. Lora berasal dari Kolombia yang dalam polling Gallup menempati urutan 12.

Negara-negara lain di urutan paling bawah adalah Irak, Yaman, Afganistan, Haiti, Armenia, Georgia, dan Lithuania. Menanggapi posisi Singapura di urutan buncit, Richard Low (33), seorang pebisnis di negara itu mengatakan, di Singapura mereka bekerja bagai anjing tapi bayarannya tak seberapa. "Di sini hampir tidak ada waktu untuk berlibur atau bahkan untuk sekadar bersantai, karena kamu selalui dihantui oleh: kapan tenggat berikut atau pertemuan berikut. Hidup sama sekali tidak berimbang di sini," ujarnya.

AP | PHILIPUS PARERA

Baca juga
21 Desember Kiamat, Ini Kata Sesepuh Suku Maya
Suhu di Seoul Terdingin dalam 56 Tahun Terakhir

Pramugari Cathay Ancam Mogok Senyum

Ekuador Beri Suaka Jika Assad Memintanya

Mobil Baru Pilihan Paus Benekditus

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Sri Mulyani: Ekonomi Global hingga Akhir Tahun Masih Diliputi Ketidakpastian

15 Desember 2023

Kapolri Jendral Listyo Sigit Prabowo, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menetri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, saat konferensi pers RAPBN dan Nota Keuangan Tahun Anggaran 2024 di Jakarta, Rabu, 16 Agustus 2023. TEMPO/Tony Hartawan
Sri Mulyani: Ekonomi Global hingga Akhir Tahun Masih Diliputi Ketidakpastian

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan kondisi perekonomian global masih diliputi ketidakpastian sampai dengan akhir tahun ini.


Sri Mulyani: Perekonomian Dunia Akan Terus Tertekan hingga 2023, Indonesia Resilient

21 Oktober 2022

Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF) Kristalina Georgieva bersama Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati di sela-sela IMF Annual Meetings 2022 di Washington DC, Amerika Serikat pada Selasa, 11 Oktober 2022. FOTO/Instagram/kristalina.georgieva
Sri Mulyani: Perekonomian Dunia Akan Terus Tertekan hingga 2023, Indonesia Resilient

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia terus menurun.


Ancaman Resesi Global 2023, Luhut: Kita Harus Kompak Hadapi Keadaan

28 September 2022

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan saat memberikan sambutan pers di Kabupaten Toba pada Sabtu, 3 September 2022. (ANTARA FOTO/Adimas Raditya/my)
Ancaman Resesi Global 2023, Luhut: Kita Harus Kompak Hadapi Keadaan

Luhut Binsar Panjaitan meminta Indonesia harus kompak menghadapi ancaman resesi global 2023.


Ekonomi Dunia Makin Tak Pasti, Pasar Saham Dinilai Paling Rentan

17 Februari 2020

Refleksi layar pergerakan saham di kacamata seorang mahasiswa yang tengah berkunjung ke Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Kamis, 13 Februari 2020. Indeks harga saham gabungan (IHSG) melemah 0,63 persen atau 37,02 poin ke level 5.876,06 pada awal sesi II perdagangan hari ini. Tempo/Tony Hartawan
Ekonomi Dunia Makin Tak Pasti, Pasar Saham Dinilai Paling Rentan

Pasar saham menjadi yang paling rentan terpengaruh oleh dinamika perekonomian global yang diliputi ketidakpastian sejak awal 2020.


Sri Mulyani Sebut Perekonomian Global Masih Konsisten Melemah

24 September 2019

Menteri Keuangan Sri Mulyani memberikan keterangan pers APBN KiTa di kantor Kemenkeu, Jakarta, Senin, 26 Agustus 2019. Kementerian Keuangan mencatat defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) per 31 Juli 2019 sebesar Rp183,7 triliun atau 1,14 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). TEMPO/Tony Hartawan
Sri Mulyani Sebut Perekonomian Global Masih Konsisten Melemah

Sri Mulyani mengatakan data tersebut menyiratkan bahwa sektor pertambangan memang mengalami tekanan yang sangat dalam pada tahun ini.


Core: Perekonomian Dunia Hingga Akhir 2019 akan Tumbuh Lambat

30 Juli 2019

Orang-orang berhjalan di samping gedung bank sentral AS, Federal Reserve atau The Fed, September 14, 2008.[REUTERS /Chip]
Core: Perekonomian Dunia Hingga Akhir 2019 akan Tumbuh Lambat

Core menyatakan kondisi perekonomian dunia hingga akhir 2019 diperkirakan tumbuh lebih lambat dibanding 2018.


IMF Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Jadi 3,3 Persen

10 April 2019

Direktur Pelaksana IMF Christine Lagarde (ketiga kanan) memberi salam kepada petugas pameran kerajinan Indonesia di sela pertemuan tahunan IMF - World Bank Group 2018 di Bali Nusa Dua Convention Center, Nusa Dua, Bali, Ahad, 14 Oktober 2018. ANTARA/ICom/AM IMF-WBG//Nyoman Budhiana.
IMF Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Jadi 3,3 Persen

IMF memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomiglobal 2019 sebanyak 0,2 persen dari angka dikeluarkan pada Januari lalu.


Jokowi Cerita Saat Presiden Bank Dunia Tak Punya Saran untuk RI

27 Agustus 2018

Presiden Joko Widodo saat menghadiri Young on Top (YOT) National Conference 2018 di Balai Kartini, Jakarta, Sabtu, 25 Agustus 2018. Tempo/Hendartyo Hanggi
Jokowi Cerita Saat Presiden Bank Dunia Tak Punya Saran untuk RI

Presiden Jokowi mengatakan Indonesia mesti mengandalkan kemampuannya sendiri agar aman dari dampak ketidakstabilan ekonomi dunia"Saya tanya langsung gimana kira-kira prospek pertumbuhan ekonomi maupun keadaan ekonomi global secara umum, apa saranmu kepada Indonesia? Dia ngomong tidak punya saran, semuanya sulit diprediksi. Ya artinya menurut saya internal kita sendiri yang harus diperbaiki," kata Jokowi saat menerima anggota Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia di Istana Merdeka, Jakarta, Senin, 27 Agustus 2018.


Sri Mulyani Ungkap 3 Tren yang Pengaruhi Perekonomian Dunia

17 Juli 2018

Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan laporan semester 1 APBN 2018 di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, 9 Juli 2018. TEMPO/Friski Riana
Sri Mulyani Ungkap 3 Tren yang Pengaruhi Perekonomian Dunia

Sri Mulyani menyatakan Indonesia siap menghadapi kondisi perekonomian global tersebut.


Ketua IMF Ingatkan Suramnya Perekonomian Dunia 2019

12 Juni 2018

Direktur Pelaksana IMF Christine Lagarde berbicara dalam Konferensi Internasional Tingkat Tinggi bertema Models in a Changing Global Landscape di Jakarta, 27 Februari 2018. TEMPO/Tony Hartawan
Ketua IMF Ingatkan Suramnya Perekonomian Dunia 2019

IMF memprediksi perekonomian dunia tahun depan hanya tumbuh 3,9 persen.