TEMPO.CO, Ankara - Turki telah melarang semua pesawat Suriah dari ruang udaranya. Menteri Luar Negeri Turki Ahmet Davutoglu mengatakan hari ini bahwa dengan ditutupnya ruang udara Turki bagi Suriah, maka tak ada satupun pesawat Suriah, baik komersial maupun militer yang diperkenankan melintas.
"Kami membuat keputusan baru kemarin dan memberitahu Suriah. Kami menutup ruang udara kami untuk penerbangan sipil Suriah serta penerbangan militer," kata Davutoglu.
Konfrontasi Turki dengan Suriah meningkat dalam dua minggu terakhir karena aktivitas lintas-perbatasan yang meningkat. Kejadian memuncak saat Suriah menembaki sebuah desa di perbatasan Turki yang menyebabkan Turki membuat serangan balasan. Pada 10 Oktober, Turki memaksa turun pesawat Suriah dalam perjalanan dari Moskow, menuduhnya membawa amunisi Rusia.
Rusia mengatakan tidak ada senjata di dalam pesawat dan hanya mengangkut peralatan radar.
Human Rights Watch mengatakan pasukan pemerintah Suriah telah menjatuhkan bom cluster buatan Rusia bom di daerah sipil dalam seminggu terakhir. Langkah ini, kata mereka, bisa merupakan kejahatan perang. Bom-bom itu buatan Rusia, tetapi tidak diketahui bagaimana atau kapan diperoleh Suriah. Pejabat pemerintah Suriah tidak segera mengomentari laporan HRW.
Kantor berita resmi pemerintah hanya menyatakan bahwa hari ini pasukan loyalis telah membunuh puluhan "teroris" di Aleppo, dan menyita roket pemberontak.
AP | TRIP B