TEMPO.CO, Kabul - Dua marinir Amerika Serikat tewas dan seorang lainnya terluka pada hari Jumat selama serangan Taliban di pangkalan tempat Pangeran Harry ditempatkan. Seorang juru bicara pasukan yang dipimpin NATO di Afganistan mengatakan, Harry berada di lokasi pada saat serangan itu, tapi tidak terluka.
"Pangeran Harry tidak dalam bahaya," kata juru bicara, Martyn Crighton. Ia menambahkan, akan mengevaluasi apakah kehadiran pewaris takhta ketiga Kerajaan Inggris di pangkalan itu telah memotivasi serangan tersebut.
Serangan itu melibatkan granat berpeluncur roket, mortir, dan senjata api ringan. Menurut para pejabat AS, sebelumnya, para penyerang melanggar perimeter Camp Bastion di Provinsi Helmand.
Crighton menolak memberikan perincian mengenai serangan itu atau memberi tahu kebangsaan para korban. Crighton juga tidak mengatakan secara pasti berapa banyak orang yang terluka dalam serangan itu.
Awal pekan ini, Taliban Afganistan mengatakan, mereka akan melakukan semuanya, baik membunuh atau menculik cucu Ratu Elizabeth itu. Untuk keperluan ini, mereka meluncurkan apa yang disebut "Operasi Harry".
Seorang pejabat AS mengatakan kepada Reuters, dari laporan awal diperkirakan lima orang Amerika terluka. Namun, ia menambahkan, tingkat luka mereka tidak jelas. Pejabat itu mengatakan bahwa ini hanya laporan awal dan jumlah itu bisa berubah.
Crighton mengatakan, serangan itu terjadi antara pukul 21.00 hingga tengah malam pada hari Jumat, dan pasukan pimpinan NATO masih mengamankan daerah di sekitar Camp Bastion.
REUTERS | TRIP B
Terpopuler
Telkomsel Dinyatakan Pailit
Diserang Video Gadis Kotak-Kotak, Kubu Jokowi Cuek
Hari Ini Pasca Jumatan, Demo Anti AS Memuncak
Habis Sholat Jumat, Protes Film Anti-Islam Memanas
Hillary Clinton Kutuk Film Innocence of Muslims