TEMPO.CO , Seoul: Sejumlah aktivis Korea Selatan dan pembelot asal Korea Utara melepaskan 10 balon raksasa melintasi wilayah Korea Utara. Balon-balon itu membawa 200 ribu selebaran kecil dan 300 keping DVD yang memuat kritik terhadap keluarga dinasti penguasa Korea Utara yang kemarin merayakan 64 tahun kekuasaannya.
Selebaran itu antara lain bertulisan “Bangkitlah, 20 juta saudara kami! Jangan mau dibodohi oleh penipu Kim Jong-un.”
Dengan pengawalan ketat sekitar 100 aparat kepolisian Korea Selatan, para aktivis dan pembelot Korea Utara itu meneriakkan dukungan kepada seluruh warga Korea Utara untuk mengakhiri kekuasaan Jong-un. “Mari kita akhiri diktator selama tiga generasi itu dan bebaskan rakyat Korea Utara!” teriak mereka saat menggelar aksinya itu di perbatasan kedua negara di Taman Imjingak, Paju, Korea Selatan.
Kim Jong-un mewarisi takhta ayahnya, Kim Jong-il, yang meninggal pada tahun lalu. Sedangkan Jong-il melanjutkan kepemimpinan ayahnya, Kim Il-sung, kakek Jong-un, yang meninggal pada 1994. Pemerintahan negara komunis ini dijalankan dengan tangan besi dan pemujaan terhadap penguasa dan keluarganya selama lebih dari 6 dekade.
Para aktivis dan warga Korea Utara yang melarikan diri dari negaranya secara teratur menyebarkan pamflet yang dibawa oleh sejumlah balon menuju Korea Utara. Ini salah satu cara untuk menembus negara yang dikenal paling mengisolasi diri dari dunia luar.
Supaya pamflet tersebut dibaca, balon raksasa itu diisi uang senilai US$ 1.000. Namun penguasa Korea Utara akan menangkap setiap warganya yang mengambil selebaran tersebut. Bahkan pernah mengancam akan menembaki perbatasan untuk menghentikan pemrotes rezim Korea Utara.
Bersamaan dengan aksi protes itu, Jong-un memperingati perayaan 64 tahun keluarga Kim berkuasa dengan mengunjungi makam ayahnya di Kumsusan Palace of the Sun, di Pyongyang. Tubuh Jong-il, yang dibalsem, disemayamkan di sana.
Jong-un memberikan penghormatan terhadap ayahnya didampingi para petinggi partai dan tentara-tentara kader, termasuk pamannya, Jang Song-thaek, dan Kepala militer Hyon Yong-chul, dan kantor berita negara itu, Korean Central News Agency.
CHANNEL NEWS ASIA | CHOSUNILBO | MARIA RITA
Berita lain:
Cina Peringatkan Jepang Soal Pulau Senkaku
25 Persen Barang Mewah Dunia Dibeli Konsumen Cina
Injil Milik Elvis Presley Laku Rp 907,7 Juta
Ledakan di Dekat Gerbang NATO, Enam orang Tewas
Tweet Tembak-menembak Palsu Kacaukan Meksiko