TEMPO.CO, Belfast - Petugas kepolisian menahan tujuh orang yang dianggap terlibat dalam aksi rusuh di Belfast, ibu kota Irlandia Utara, setelah sedikitnya 15 anggota polisi terluka ketika melerai kerusuhan sektarian, Senin, 3 September 2012.
Polisi terpaksa bertindak tegas dengan menembakkan peluruh karet, gas air mata, dan semprotan air bertenaga kuat kepada para perusuh. Tindakan itu dilakukan setelah para perusuh melempari petugas dengan bom molotov, batu bata, dan kembang api.
Dalam kerusuhan yang melibatkan kelompok Protestan dan Katolik tersebut para perusuh membajak sebuah van untuk menerobos garis polisi, Senin malam waktu setempat, 3 September 2012.
Aksi itu dilakukan setelah 300 loyalis Protestan unjuk rasa menentang parade, Ahad, 2 September 2012, yang diselenggarakan oleh komunitas Katolik.
Kantor berita AP dalam laporannya menyebutkan, lebih dari 100 orang mengenakan topeng, bertutup kepala Protestan, melemparkan botol, batu bata, dan kembang api ke polisi, Ahad malam waktu setempat.
Komandan polisi, Matt Baggott, mengatakan untuk menghadapi kerusuhan ini petugasnya menunjukkan sikap "berani dan menahan diri". Sedangkan Terry Spence dari Federasi Kepolisian Irlandia Utara mengatakan, "Keberanian mereka kontras dengan sikap pengecut para preman."
Kekerasan pada Ahad malam waktu setempat, 2 September 2012, melibatkan kelompok Protestan dengan Katolik Irlandia Utara. Kejadian itu bermula ketika kaum Protestan mengadakan parade musik di sebuah distrik utara Belfast, tempat warga yang secara tradisional beridentitas Inggris, penganut Katolik.
Kelompok Protestan yang sebelumnya dilarang menyelenggarakan acara di kawasan ini merasa frustasi dan kesal karena tempat tersebut bakal digunakan oleh kelompok band dari kaum Katolik.
Politisi Irlandia Utara mengklaim bahwa kekerasan yang berlangsung Ahad malam tersebut merupakan kelanjutan dari ulah kelompok paramiliter yakni Ulster Volunteer Force dan Ulster Defece Association yang selalu membuat keributan. Tetapi klaim ini mereka tolak.
AL JAZEERA | CHOIRUL
Terpopuler:
Di Beijing, Hillary "Diingatkan" Para Pejabat Cina
"Ratu Kokain" Kolombia Tewas Ditembak
Cara Pengrajin Senegal Melawan Serbuan Produk Cina
Arab Saudi Adili Aktivis Hak Asasi Manusia
SBY - Hillary Clinton Bahas Rohingya dan Suriah
Pemberontak Suriah Bentuk Dewan Revolusi Militer
Rusuh Warga di Irlandia Utara, 47 Polisi Cedera
Warga Hong Kong Demo Kurikulum Pro Cina