TEMPO.CO, Kabul -- Militan Taliban mengenakan rompi peledak, senapan serbu, dan peluncur granat untuk menyerang Hotel Spozhmai, dekat Danau Qarga, Kamis malam.
Serangan itu menewaskan 16 orang, seorang polisi, tiga penjaga tewas, dua teroris, dan sisanya warga sipil. Militan menduga banyak warga asing di hotel itu minum alkohol dan melanggar aturan syariah. "Aksi dilakukan untuk menegakkan aturan Islam," kata Zabiullah Mujahid, juru bicara gerakan gerilyawan Taliban, Jumat, 22 Juni 2012.
Namun kawasan ini bukan lokasi populer hang-out bagi orang asing. Polisi belum bisa memastikan ada orang asing berada di dalam gedung. Pengepungan di Spozhmai berakhir setelah sekitar sepuluh jam pertempuran dengan tembakan senapan dan ledakan bergema di sekitar danau.
Selama pertempuran, Ayoub Salangi, kepala polisi Kabul, mengatakan kepada Reuters bahwa 18 sandera sipil telah dibebaskan. "Dua teroris tewas dan kami telah membersihkan lantai dua hotel. Kita sekarang membersihkan daerah para pemberontak yang tersisa," katanya.
Polisi masih menyisir lokasi kejadian. "Polisi masih mencari apakah ada teroris lagi," katanya. Sediq Sediqqi, juru bicara Kementerian Dalam Negeri, mengatakan kepada The Daily Telegraph bahwa masih ada bahan peledak di dalam gedung.
Danau Qarga, sebelah barat ibu kota Afganistan, dikelilingi oleh hotel, restoran, dan lapangan golf. Lokasi ini menjadi tujuan akhir pekan populer bagi keluarga Afganistan.
TELEGRAPH | EKO ARI