Fang Lizhi, 76 tahun, sang pembangkang itu, tinggal di Tucson dimana dia menjadi seorang profesor fisika di Universitas of Arizona. Dia wafat karena penyebab alamiah, menurut Twitter dari Wu Renhua, seorang pembangkang yang eksil di Amerika.
Pembangkang lain, Wang Dan, yang merupakan figur teratas dari 21 daftar pemimpin mahasiswa paling dicari dalam peristiwa Tiananmen 1989, membenarkan kabar itu dalam Twitternya setelah berbicara dengan istri Fang, Lu Shuxian.
"Saat ini, tak ada kata-kata untuk menggambarkan kesedihan saya," tulis Wang. "Fang Lizhi telah menginspirasi generasi 89 dan telah membangkitkan warga untuk HAM dan demokrasi."
Fang dan istrinya mencari perlindungan di Kedutaan Besar Amerika Serikat di Beijing selama lebih dari setahun setelah Angkatan Darat Cina membrangus demonstrasi pro demokrasi yang berpusat di Lapangan Tiananmen, Beijing. Cina kemudian menuduh mereka melakukan kejahatan kontra revolusi. Fang tidak punya peran publik dalam protes-protes, tetapi memutuskan mencari perlindungan setelah para pendukung pro pemerintah membakar patungnya.
Pada Juni 1990, dalam sebuah konsesi dengan Washington, Beijing membolehkan aktivis Fang meninggalkan Cina mencari pengobatan di luar negeri. Cina juga menyebutkan pasangan itu sudah menunjukkan "sinyal-sinyal pertobatan".
Reuters | Dwi A