TEMPO.CO , Moskow - Korban tewas pesawat penumpang Rusia yang mengalami kecelakaan di Tyumen, Siberia, bertambah. Sebelumnya, korban meninggal diberitakan sebanyak 16 orang. Namun kini diketahui jumlah korban meninggal mencapai 31 orang. Sedangkan 12 korban luka dilarikan ke rumah sakit.
"Dua pilot dan dua pramugari termasuk dalam korban meninggal," tulis kantor berita Itar-Tass, Senin, 2 April 2012. Berdasarkan kantor pelayanan data darurat Rusia, semua korban meninggal serta luka merupakan warga negara Rusia, dan tidak ada anak-anak.
Kapal terbang yang mengangkut 39 penumpang dan empat awak itu jatuh sesaat setelah tinggal landas dari Bandara Roschino, Siberia. Lokasi kecelakaan itu hanya 35 kilometer dari bandar udara.
Awalnya, burung besi bernomor ATR-72 itu akan terbang ke Kota Surgut. Namun sekitar pukul 05.35 waktu setempat, posisi pesawat hilang dari radar menara pantau. Menurut situs UTair, perusahaan penerbangan domestik yang menaungi AIT-72, sebelum kecelakaan pilot sempat berusaha melakukan pendaratan darurat. Tapi usaha itu gagal.
"Tim pencari menemukan pesawat telah terbakar di sebuah gundukan salju," tulis BBC.
Baca Juga:
Menurut Kepala Regional Kementerian Darurat, Yuri Alekhin, kotak hitam yang merekam data penerbangan ATR-72 telah ditemukan. Tapi apa penyebab kecelakaan itu, UTair dan Alekhin belum mengetahuinya.
Selama ini, keselamatan penerbangan Rusia memang dikenal buruk. Pada 2011 saja, tercatat 15 pesawat domestik mengalami kecelakaan. Dari jumlah itu, setidaknya 120 orang meninggal. Seringnya pesawat Rusia jatuh menimbulkan banyak pertanyaan tentang pemeliharaan transportasi udara itu.
"Meski begitu, tampaknya kondisi penerbangan Rusia akan membaik," tulis BBC.
BBC | CORNILA DESYANA