TEMPO.CO, Washington - Korps Marinir Amerika Serikat, Rabu, 14 Maret 2012, mengatakan lembaganya segera mengurangi empat batalion infanteri dan 12 skuadron udara hingga lima tahun ke depan.
Pemotongan jumlah batalion itu berdampak pada pengurangan 20 ribu personel marinir serta anggaran negara. Hal itu terkait pula dengan kebutuhan masa damai yang berlangsung selama satu dekade ini.
Pengurangan terbesar akan berlangsung di markas Korps Marinir di Carolina Utara, yakni Camp Lejeune. Sementara skuadron udara di New River bakal kehilangan 5.800 personel, sedangkan di Cherry Point dikurangi 2.100 pasukan. Untuk tiga markas marinir di California, yakni Camp Pendleton, 29 Palm, dan Miramar, secara keseluruhan mengalami penyusutan 6.000 personel.
Komandan Pengembangan Tempur Letnan Jenderal Richard Mills mengatakan pengurangan jumlah pasukan marinir ini akan berlangsung selama lima tahun. "Dampak (dari pengurangan ini) ada pada invidu marinir, yaitu mereka akan didaftar ulang," kata Mills.
"Perlu kami jelaskan, jumlah marinir kini kian sedikit. Oleh karenanya, pendaftarannya perlu diperketat. Angkatan Laut harus benar-benar profesional dan berkepribadian berkualitas, serta bersedia menempuh karier di pasukan."
Dalam keterangannya yang diterima media massa, Pentagon menjelaskan kebijaksanaan pengurangan jumlah marinir berakibat pada menurunnya anggaran yang diproyeksikan menelan US$ 487 miliar (sekitar Rp 4.468 triliun). Menurut Menteri Pertahanan Leon Panetta, anggaran tersebut berlaku efektif pada tahun fiskal 2013.
Mills mengatakan pengurangan jumlah pasukan korps marinir menjadi 182.100 dari semula 202.000, yang akan berakhir pada 2016. Kendati jumlah menyusut, mereka siap diberangkatkan untuk melakukan operasi.
Jumlah batalion infantri direncanakan bakal menjadi 23 dari 27, sedangkan skuadron angkatan udara berkurang dari 70 menjadi 58. Tiga unit markas mereka juga akan dikurangi. Korps marinir berencana menempatkan 200 pasukannya di Hawaii.
REUTERS | CHOIRUL