Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Demonstran Bidik Istana Presiden Afganistan

image-gnews
Anggota kepolisian Afganistan terlibat bentrok dengan para demonstran di Kabul, Afganistan, Jumat (24/2). REUTERS/Ahmad Masood
Anggota kepolisian Afganistan terlibat bentrok dengan para demonstran di Kabul, Afganistan, Jumat (24/2). REUTERS/Ahmad Masood
Iklan

TEMPO.CO , Kabul: Demonstrasi anti-Amerika Serikat yang diikuti ribuan orang meruyak di Ibu Kota Kabul dan seantero Afganistan, kemarin. Ini hari keempat warga Afganistan memprotes pembakaran kitab suci Al-Quran di sebuah pangkalan udara Amerika.

Kerumunan orang berteriak "Matilah Amerika" dan pasukan keamanan melepaskan tembakan ke udara. Menurut AFP, sedikitnya seorang pemrotes terluka karena tertembak di pinggangnya. "Kami menghadapi aksi demo di lima lokasi di Kabul," kata seorang perwira polisi, Mohammad Zahir. Demonstrasi terjadi setelah salat Jumat.

Aksi-aksi lain meletup di provinsi bagian utara Baghlan dan Kunduz, juga di Bamiyan tengah dan Ghazni serta Nangarhar di Afganistan timur.

Demonstrasi berdarah yang terjadi sejak Selasa lalu itu sudah menewaskan 15 orang, termasuk dua prajurit Amerika yang ditembak seorang tentara Afganistan. Presiden Amerika Serikat Barack Obama, Kamis lalu, meminta maaf atas kasus pembakaran Al-Quran di pangkalan udara Bagram, utara Kabul, tersebut.

Menurut laporan Reuters, gelombang demonstrasi kemarin juga berpawai menuju Istana Presiden Afganistan Hamid Karzai. Polisi antihuru-hara dan tentara saat ini dalam status siaga satu di Kabul.

Sekitar 700 orang juga berkumpul di kota bagian timur Jalalabad dan provinsi tenggara yang rawan, Ghazni, tempat orang-orang meneriakkan, "Kami akan membela Al-Quran!"

Rakyat Afganistan memang menginginkan NATO menyeret orang-orang yang bertanggung jawab dalam tindakan penodaan agama itu ke pengadilan terbuka, bukan pengadilan internal.

Di Iran, seorang ulama bahkan bersuara keras. "Permintaan maaf itu palsu. Dunia seharusnya tahu bahwa Amerika selalu melawan Islam," ujar ulama Iran, Ahmad Khatami, dalam pidato yang disiarkan secara langsung oleh radio pemerintah.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Yang jelas, suasana beberapa kota di Afganistan cukup mencekam. Di Kabul, kompleks kedutaan negara Barat dalam perlindungan masif pasukan keamanan. "Meski demonstrasi damai adalah hak warga, kami mendesak seluruh warga benar-benar mencegah aksi-aksi itu menjadi tindakan kekerasan," kata juru bicara Kementerian Dalam Negeri Afganistan, Sediq Sediqqi.

Pihak NATO sendiri tengah melakukan penyidikan intensif. Komandan tertinggi NATO, Jenderal John Allen, kemarin menjamin hal itu dan meminta warga Afganistan menahan diri.

"Bekerja bersama dengan pemimpin Afganistan adalah satu-satunya cara bagi kami untuk memperbaiki kesalahan fatal ini dan menjamin bahwa hal itu tak akan pernah terjadi lagi," kata Allen, dalam sebuah pernyataan.

Allen meminta semua orang di seluruh Afganistan, "Bersabar dan menahan diri selama kami terus mengumpulkan fakta-fakta." Pihak koalisi yang dipimpin Amerika itu menyebutkan bahwa Al-Quran dikirim secara salah pada 19 Februari lalu ke sebuah tempat pembakaran sampah di Pangkalan Udara Bagram, dan kasus itu kini dalam investigasi intensif.

Penjelasan dan kata maaf berkali-kali dari para pejabat Amerika rupanya tak mempan meredam kemarahan atas insiden itu. Kasus tersebut juga meningkatkan ketegangan antara pasukan internasional dan mitra Afganistan mereka.

REUTERS| AP| AL AHRAM| ALJAZEERA| DWI ARJANTO

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Serangan Sadis ISIS di Masjid Syiah Afganistan, 28 OrangTewas

26 Agustus 2017

Pasukan kepolisian Afghanistan berusaha menolong seorang anak kecil usai terjadinya aksi bom bunuh diri dan bentrokan antara pasukan Afghanistan dan gerilyawan di sebuah masjid Muslim Syiah di Kabul, Afghanistan, 25 Agustus 2017. Serangan tersebut terjadi saat jamaah menjalankan ibadah shalat subuh. REUTERS
Serangan Sadis ISIS di Masjid Syiah Afganistan, 28 OrangTewas

Empat orang milisi ISIS melakukan serangan beruntun berupa ledakan bom bunuh diri dan rentetan tembakan di masjid Syiah di Kabul. Sebanyak 28 orang tewas.


Ubah Pendirian, Donald Trump Akan Tambah Pasukan ke Afganistan

22 Agustus 2017

Ekspresi Presiden AS, Donald Trump saat menjawab pertanyaan media saat berada di pesawat kenegaraan Air Force One dalam perjalanannya menuju Palm Beach, beberapa jam sebelum memerintahkan serangan ke Suriah, 6 April 2017. AP Photo
Ubah Pendirian, Donald Trump Akan Tambah Pasukan ke Afganistan

Donald Trump memastikan akan menambah jumlah tentara Amerika Serikat ke Afganistan dalam pidato pada Senin malam


Rusia Diduga Pasok Senjata ke Taliban di Afganistan, Ini Buktinya

26 Juli 2017

Senjata Taliban yang diduga dipasok oleh Rusia. Cnn.com
Rusia Diduga Pasok Senjata ke Taliban di Afganistan, Ini Buktinya

Rusia diduga kuat menjadi pemasok senjata canggih bagi gerilyawan Taliban di Afghanistan


Ledakan Bom Bunuh Diri di Afganistan, 13 Orang Tewas

28 Mei 2017

Ledakan Bom Bunuh Diri di Afganistan, 13 Orang Tewas

Semua korban akibat bom bunuh diri di Afganistan dilarikan ke rumah sakit terdekat.


Pemimpin ISIS di Afganistan Tewas Dibunuh Koalisi AS

8 Mei 2017

Abdul Hasib, pemimpin ISIS. twitter.com
Pemimpin ISIS di Afganistan Tewas Dibunuh Koalisi AS

Pemimpin ISIS Afganistan Abdul Hasib, tewas dalam sebuah operasi pasukan koalisi AS dan Afganistan


ISIS Mengaku Bertanggung Jawab atas Ledakan Hebat di Kabul

3 Mei 2017

Pasukan keamanan Afghanistan menyisir lokasi serangan bom di Kabul, Afganistan, 3 Mei 2017. Serangan bom bunuh diri di dekat gedung Kedubes AS ini  menewaskan 8 warga sipil dan 3 tentara AS. REUTERS/Omar Sobhani
ISIS Mengaku Bertanggung Jawab atas Ledakan Hebat di Kabul

Setidaknya delapan warga sipil Afganistan tewas dan 22 korban lainnya luka-luka, termasuk tiga anggota militer Amerika Serikat.


Ledakan Hebat Menghantam Kabul, Konvoi NATO Jadi Sasaran

3 Mei 2017

Ledakan yang terjadi dekat iring-iringan kendaraan militer NATO di Kabul, Afganistan, 3 Mei 2017. Twitter.com
Ledakan Hebat Menghantam Kabul, Konvoi NATO Jadi Sasaran

Ledakan hebat menghantam Kabul, ibu kota Afganistan dan menewaskan beberapa


Taliban Membunuh 8 Polisi Afganistan  

25 April 2017

Milisi Taliban membawa senjata berat saat berjaga berjaga-jaga ketika pemimpin senior Taliban Mullah Abdul Manan Niazi, memberikan pidato kepada pejuang, di distrik Shindand Afghanistan, 27 Mei 2016. AP/Allauddin Khan
Taliban Membunuh 8 Polisi Afganistan  

Serangan Taliban yang menewaskan delapan polisi Afganistan bersamaan dengan kunjungan Menteri Pertahanan Amerika Serikat James Mattis ke Afganistan.


Kronologi Teror Taliban Tewaskan 140 Prajurit Afganistan  

23 April 2017

Anggota Tentara Nasional Afganistan menghadiri upacara wisuda kelulusan di Akademi Militer Afganistan di Kabul, Afganistan, 24 Januari 2016. AP/Rahmat Gul
Kronologi Teror Taliban Tewaskan 140 Prajurit Afganistan  

Serangan Taliban ke markas militer Afghanistan mengagetkan para prajurit. Mereka bingung dan sempat dilarang menembak. Berikut kronologis.


Taliban Serang Markas Militer Afganistan, 140 Prajurit Tewas  

22 April 2017

Ilustrasi. zimbio.com
Taliban Serang Markas Militer Afganistan, 140 Prajurit Tewas  

Milisi Taliban menyerang markas tentara Afganistan di provinsi Balkh saat sembahyang Jumat, 140 prajurit Afganistan tewas dan 160 orang terluka.