TEMPO Interaktif, Manila - Lolos dari jerat pengadilan pidana pada Mei lalu, Jenderal Purnawirawan Carlos Garcia justru masuk tahanan militer. Pengadilan Militer Filipina kemarin memvonis kurungan dua tahun kepada bekas Kepala Keuangan Angkatan Bersenjata Filipina ini. Ia didakwa menyembunyikan aset militer dan memiliki status penduduk tetap di Amerika Serikat semasa aktif di militer.
"Jenderal Garcia ditangkap atas perintah Presiden Aquino," ujar Menteri Pertahanan Voltaire Gazmin. Garcia diciduk polisi militer di rumahnya di Manila. Juru bicara militer Kolonel Arnulfo Marcelo mengatakan Garcia kedapatan menilap duit negara sebesar US$ 7 juta atau setara dengan Rp 61 miliar. Garcia sudah diincar sejak 2003.
Ketika itu putra Garcia tepergok Bea dan Cukai Amerika Serikat (AS) membawa uang tunai dalam koper sebesar US$ 100 ribu atau setara dengan Rp 876 juta. Pihak Bea dan Cukai AS pun mengontak kolega mereka di Filipina. Tapi baru pada 2006 Garcia ditahan. Itu pun tak lama karena Presiden Gloria Macapagal-Arroyo tidak kunjung meneken surat penahanan Garcia.
Padahal Bea dan Cukai AS telah menyatakan Garcia menyimpan aset senilai US$ 1,42 juta di AS serta memiliki dua apartemen di Ohio dan New York. Uang itu diperoleh Garcia dengan menggelembungkan gaji tentara, dana intelijen, dan pembangunan sebuah rumah sakit tentara. Koleganya, Jenderal Angelo Reyes, terlibat dan bunuh diri.
Menteri Gazmin mengatakan kasus ini dibuka kembali lantaran Presiden Benigno Aquino bertekad membasmi korupsi di negerinya. Terlebih setelah rakyat memprotes pembebasan Garcia dengan jaminan dalam pengadilan pidana plus mengembalikan sebagian duit negara itu. Dua putra Garcia, Juan Paulo dan Carl, juga divonis bersalah. Kini istri Garcia tengah dibidik.
AP | ANN | ANDREE PRIYANTO