TEMPO Interaktif, BRASILIA - Memperingati hari kemerdekaan, ribuan warga Brasil kemarin turun ke jalan menggelar demonstrasi. Mereka menuntut dilakukannya pemberantasan korupsi, yang dinilai sudah pandemik.
Dengan mengecat wajah dan mengenakan hidung badut, para demonstran ikut meramaikan parade militer peringatan kemerdekaan di Brasilia, ibu kota Brasil. Beberapa demonstran berkumpul di luar kantor sejumlah kementerian dan gedung Kongres dengan membawa ember dan kain pel sebagai simbol untuk membersihkan negara dari korupsi.
Aksi demo yang berlangsung di beberapa kota diorganisasikan oleh para pelajar dan mahasiswa dengan menggunakan situs jejaring sosial. Mereka didukung oleh organisasi-organisasi pengacara, asosiasi pers Brasil, dan Konferensi Nasional Bishop.
“Korupsi di negara kami sudah pandemik yang mengancam kredibilitas lembaga-lembaga dan keseluruhan sistem demokrasi,” kata tiga organisasi itu dalam pernyataan bersama.
Para demonstran mendukung langkah Presiden Dilma Rousseff dalam pemberantasan korupsi. Mereka menagih janji Rousseff ihwal kebijakan untuk tidak menenggang korupsi.
Sejak Rousseff memerintah sejak Januari lalu, tiga menteri telah mengundurkan diri dari jabatannya karena diduga terlibat korupsi. Kepala staf Rousseff, Antonio Palocci, mengundurkan diri pada Juni lalu setelah media mempertanyakan peningkatan akumulasi kekayaannya.
Lusinan pejabat pemerintah juga telah ditangkap atas dugaan korupsi. Beberapa menteri juga dituduh terlibat korupsi meski mereka semua membantahnya.
Menteri Kehakiman Eduardo Cardoso menyatakan dukungan terhadap pemberantasan korupsi. “Kita semua memiliki tugas memberantas korupsi, dan presiden mendukungnya,” kata dia.
Hanya, dalam pemberantasan korupsi, Rousseff kesulitan menghadapi koalisi partai yang mendukungnya. Soalnya, para politikus partai terbiasa menerima dukungan dana atas pekerjaannya. Dana itu untuk pribadi atau pendanaan partai.
BBC I EURONEWS I MARIA RITA